Pemilu AS Akan Berlarut-larut, Hillary Clinton Minta Joe Biden Tak Menyerah

26 Agustus 2020 7:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hillary Clinton. Foto: AFP
zoom-in-whitePerbesar
Hillary Clinton. Foto: AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hillary Clinton meminta capres dari Partai Demokrat, Joe Biden, untuk tidak menyerah dalam Pemilu AS sampai seluruh suara terhitung. Pemilu AS 2020 diprediksi akan berlangsung ketat.
ADVERTISEMENT
Dilansir AFP, Clinton mengatakan ada kemungkinan penghitungan surat suara terlambat -- dengan pemungutan suara melalui surat yang diperkirakan akan mencapai tingkat yang tak dapat diprediksi -- yang berarti Biden harus menahan diri dari menerima kekalahan di awal.
"Joe Biden tidak boleh menyerah dalam keadaan apa pun karena saya pikir ini akan berlarut-larut dan pada akhirnya, saya percaya dia akan menang jika kita tidak memberikan celah dan jika kita fokus dan tidak kenal lelah seperti tim lain," kata Clinton dalam sebuah wawancara dengan 'The Circus', Selasa (25/8).
Kandidat presiden Amerika Serikat, Joe Biden berorasi saat kampanye. Foto: REUTERS / Rick Wilking
Pada pemilu 2016, Clinton sebenarnya berhasil unggul dalam popular vote dari lawannya Donald Trump. Bahkan perbedaan suara sampai 3 juta.
Sayangnya, di AS penentuan pemenang pemilu bukan memakai sistem popular vote atau suara terbanyak menang. Penentuan pemenang pemilu AS menggunakan sistem electoral vote.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, meski Clinton menang di popular vote dia tak bisa jadi Presiden karena kalah di electoral vote dari Trump. Pengalaman buruk itu pun, diharapkan Clinton tak terulang lagi pada pemilu 2020 ini.
Pernyataan itu disampaikan Clinton menyusul kemungkinan hasil pemilu tidak akan diketahui pada 3 November malam.
Partai Republik "memiliki sejumlah skenario yang mereka harapkan. Salah satunya mengacaukan surat suara yang tidak hadir," kata Clinton.
"Mereka percaya itu dapat membantu mereka, sehingga mereka kemudian mendapatkan keuntungan sempit pada pemungutan suara perguruan tinggi di hari pemilihan," tuturnya.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump berbicara melalui video selama siaran Konvensi Nasional Partai Republik 2020 secara virtual di Washington, Amerika Serikat. Foto: Republican National Convention/via REUTERS
"Kita harus memiliki tim untuk melawan kekuatan intimidasi yang akan dilakukan oleh Partai Republik dan Trump di luar tempat pemungutan suara," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Warga Amerika diperkirakan akan memberikan suara melalui surat dalam jumlah yang masif karena pandemi virus corona, tetapi Trump menentang lebih banyak dana untuk Layanan Pos AS yang kekurangan dana, menyebut uang tersebut akan digunakan untuk membantu proses pemungutan suara.
Trump mengatakan, tanpa memberikan bukti, pemungutan suara melalui surat akan menyebabkan penipuan massal dan pemilihan yang curang. Praktik ini sudah umum terjadi di sejumlah wilayah di AS, tanpa penipuan yang signifikan, dan Trump sendiri akan memberikan suara lewat surat.
Partai Demokrat menuduh Trump sengaja menyabotase kapasitas kantor pos untuk menangani peningkatan volume pemilihan lewat suara.
Trump beberapa kali menolak mengkonfirmasi bahwa dia akan menerima hasil pemilu. Jajak pendapat menunjukkan dia saat ini berada di belakang Biden, baik dalam kontes populer dan pemilihan perguruan tinggi.
ADVERTISEMENT