Pemimpin Agung Taliban Instruksikan Pemberantasan Penyusup di Barisan Pasukan

7 November 2021 0:37 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota Taliban saat mengunjungi taman hiburan di waduk Qargha Kabul, di pinggiran Kabul, Afghanistan, Sabtu (9/10). Foto: Jorge Silva/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Anggota Taliban saat mengunjungi taman hiburan di waduk Qargha Kabul, di pinggiran Kabul, Afghanistan, Sabtu (9/10). Foto: Jorge Silva/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemimpin Agung Taliban Haibatullah Akhundzada memperingatkan bahaya pembangkang dan penyusup dalam gerakan yang dipimpinnya selama pengambilalihan kekuasaan di Afghanistan.
ADVERTISEMENT
Peringatan itu, ia sampaikan dalam pernyataan resminya secara tertulis pada Kamis (4/11), yang jarang ia keluarkan sejak Taliban menguasai Afghanistan.
Dalam pernyataan itu, Haibatullah Akhundzada juga menginstruksikan komandan Taliban membersihkan barisan mereka dari penyusup dan pembangkang.
"Semua pemimpin dari kelompok mereka harus melihat ke dalam barisan mereka dan melihat apakah ada entitas tak dikenal yang bekerja melawan kehendak pemerintah, yang harus diberantas sesegera mungkin," jelasnya dikutip dari AFP, Minggu (7/11).
"Apa pun kesalahan yang terjadi, yang lebih tua akan bertanggung jawab atas konsekuensi dari tindakan di dunia ini dan di akhirat," jelasnya.
Pemimpin Taliban Afghanistan Mawlawi Hibatullah Akhundzada. Foto: Afghan Islamic Press via AP
Taliban merebut kekuasaan pada Agustus setelah menguasai ibu kota dan menggulingkan pemerintah Afghanistan yang dukungan AS. Taliban kemudian mendeklarasikan Imarah Islam Afghanistan yang baru.
ADVERTISEMENT
Setelah 20 tahun perang gerilya, Taliban memperluas barisan mereka secara cepat dengan merekrut mantan musuh, sekutu militan Islam, hingga siswa madrasah muda.
Sekarang karena telah berhasil menguasai pemerintah, Taliban pada gilirannya menghadapi serangan dari faksi-faksi garis keras lainnya, seperti ISIS-K.
Asap mengepul di dekat Rumah Sakit Militer Nasional Sardar Mohammad Daud Khan setelah ledakan di Kabul tengah, Afghanistan, Selasa (2/11/2021). Foto: Reuters
Kelompok-kelompok semacam itu sekarang menjadi saingan sengit. Menggunakan taktik seperti bom bunuh diri dan pembantaian sipil untuk mengacaukan rezim sebelumnya.
Pada Selasa (2/11), sedikitnya 19 orang termasuk seorang komandan Taliban tewas dalam serangan senjata dan bom bunuh diri di sebuah rumah sakit militer di jantung Kabul. Serangan ini diklaim oleh ISIS-K.
Komandan Taliban bersikeras mereka dapat membangun kembali stabilitas dan keamanan, tetapi ada juga pembunuhan yang dituduhkan pada oknum Taliban atau penyusup ekstremis.
Seorang anggota Taliban mengendarai kuda saat ia dan yang lainnya mengunjungi taman hiburan di waduk Qargha Kabul, di pinggiran Kabul, Afghanistan, Sabtu (9/10). Foto: Jorge Silva/REUTERS
Misalnya, pekan lalu, orang-orang bersenjata yang menampilkan diri sebagai Taliban menembak mati tiga tamu pernikahan karena perselisihan tentang permainan musik, yang tidak disukai oleh orang-orang itu.
ADVERTISEMENT
Juru bicara Taliban bersikeras para pembunuh tidak bertindak di bawah perintah dan berjanji mereka akan dihukum.
Atas kondisi seperti itu, Haibatullah Akhundzada meminta para komandan unit Taliban untuk meluangkan waktu duduk bersama para rekrutan mereka untuk "mencoba memperbaiki tata krama dan perilaku mereka sehingga para mujahidin ini dapat bekerja lebih baik untuk pemimpinnya."