Pemimpin Geng Haiti Terbunuh saat Dewan Transisi Nyaris Terbentuk

22 Maret 2024 12:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga meninggalkan rumah mereka saat terjadi bentrokan antara polisi dan anggota geng di lingkungan Portail di Port-au-Prince, Haiti, Kamis, 29 Februari 2024. Foto: AP/Odelyn Joseph
zoom-in-whitePerbesar
Warga meninggalkan rumah mereka saat terjadi bentrokan antara polisi dan anggota geng di lingkungan Portail di Port-au-Prince, Haiti, Kamis, 29 Februari 2024. Foto: AP/Odelyn Joseph
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bentrokan kembali terjadi di ibu kota Haiti, Port-au-Prince, pada Kamis (21/3). Sebuah operasi polisi menewaskan kepala Geng Delmas 95, Ernst Julme, yang dikenal sebagai Ti Greg.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, Julme tewas sehari setelah pemimpin geng lainnya terbunuh, polisi dan sumber mengkonfirmasi.
Konflik di Haiti kembali memanas sejak akhir Februari. Geng-geng penguasa di negara itu melancarkan serangan terkoordinasi. Mereka menggerebek penjara dan melepaskan ribuan narapidana.
Aksi serangan itu dilakukan untuk memaksa Perdana Menteri Ariel Henry mengundurkan diri.
Kematian Julme dianggap sebagai kemunduran bagi gerakan geng untuk mengambil alih lebih banyak wilayah kota. Sebelumnya Julme berhasil melarikan diri dari penjara terbesar di Haiti saat pembobolan penjara massal.
Ilustrasi Gedung PBB. Foto: Viktor_IS/Shutterstock
Menurut juru bicara PBB, saat ini para kelompok politik telah memilih anggota dewan transisi yang akan mengambil alih kekuasaan presiden Haiti menjelang pemilu mendatang.
Dewan transisi tersebut dibentuk untuk menyatukan kelas politik Haiti yang terpecah. Mereka diberi mandat untuk menunjuk pengganti PM de facto Ariel Henry.
ADVERTISEMENT
Henry mengumumkan pengunduran dirinya pada 11 Maret lalu. Hal itu dilakukannya usai penguasa geng melakukan kekerasan dan menghalanginya kembali ke Haiti.
Dewan ini juga akan memegang beberapa peran presiden hingga pemilu diselenggarakan.
“Sekretaris Jenderal menyambut baik laporan bahwa para pemangku kepentingan Haiti telah mencalonkan perwakilan untuk Dewan Presiden Transisi,” kata Wakil Juru Bicara PBB, Farhan Haq, pada konferensi pers, Kamis (21/3).
Rencana transisi ini ditengahi di Jamaika oleh Komunitas Antarpemerintah Karibia (CARICOM), bersama perwakilan pemerintah dan oposisi Haiti. CARICOM merilis daftar kelompok politik yang akan diwakili di dewan.
Awalnya dewan beranggotakan sembilan orang itu diperkirakan terbentuk dalam beberapa hari setelah pengunduran diri Henry. Namun beberapa fraksi politik Haiti kesulitan bergabung menjadi satu wakil.
ADVERTISEMENT
Ada satu partai yang menolak rencana tersebut dan kemudian mundur. Mereka juga mengkritik kembalinya politisi dari pemerintahan sebelumnya yang dianggap korup.
Salah satu pemimpin geng, Jimmy Cherizier, mengancam akan melakukan pembalasan terhadap para politikus beserta keluarganya, jika mereka menjadi bagian dalam usulan dewan tersebut.