Pemimpin Paling Berkuasa Wafat, Warga Vietnam Ubah Foto Medsos Jadi Hitam

20 Juli 2024 19:20 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mantan Presiden Vietnam, Nguyen Phu Trong. Foto: Manan Vatsyayana / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Mantan Presiden Vietnam, Nguyen Phu Trong. Foto: Manan Vatsyayana / AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mantan Presiden Vietnam yang kini menjabat Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam, Nguyen Phu Trong, tutup usia pada Jumat (19/7). Ia dikenal sebagai politikus paling berkuasa di Negeri Naga Biru itu.
ADVERTISEMENT
Warga Vietnam pun berduka. Para pengguna media sosial di sana mengubah foto profil mereka menjadi hitam pada Sabtu (20/7).
Akun-akun di Facebook, X, dan Threads juga memposting foto-foto dan pidato tokoh berpengaruh di negeri Vietnam itu.
Vietnam merupakan salah satu negara dengan ekosistem media yang paling dibatasi di dunia. Warganya kerap ragu untuk berpendapat secara online.
“Seseorang berhati besar telah wafat,” tulis akun Hoang Quoc Ky di halaman Facebook-nya.
“Dia adalah seorang komunis yang cerdas dan sempurna, seorang politikus yang tajam, yang mengabdikan seluruh hidupnya untuk sosialisme dan kebahagiaan rakyat,” lanjut Ky.
“Trong adalah seorang patriot yang sangat antusias dengan caranya sendiri,” tulis blogger DzungArt Nguyen lewat unggahan Facebook.
"(Kami) mengakui kegigihannya semoga dia beristirahat dalam damai," tulisnya.
ADVERTISEMENT
Foto profil akun media sosial lembaga media pemerintah Vietnam juga diubah menjadi hitam, diikuti oleh perusahaan dan LSM di negara tersebut.
Berusia 80 tahun, Trong dilaporkan telah menderita sakit selama berbulan-bulan.
“Sekretaris Jenderal Komite Sentral Partai Nguyen Phu Trong meninggal dunia pada pukul 13.38 (waktu setempat) tanggal 19 Juli 2024, di Rumah Sakit Militer Pusat 108 karena usia tua dan penyakit serius,” kata surat kabar lokal Vietnam Nhan Dan seperti dikutip dari AP.
Nguyen Phu Trong saat masih menjabat Presiden Vietnam, berbicara dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di Istana Presiden di Hanoi, Vietnam. Foto: Reuters/Noel Celis
Di Beijing, Presiden China Xi Jinping mengunjungi kedutaan Vietnam sebagai penghormatan duka atas meninggalnya Trong, rekan sesama sekretaris jenderal partai komunis.
Kematian Trong diumumkan sehari setelah Partai Komunis Vietnam siap menyerahkan kekuasaan kepada presiden negara tersebut, To Lam.
ADVERTISEMENT
Partai tersebut mengatakan Trong akan fokus pada pengobatan medis yang dirahasiakan.
Tidak ada rincian lebih lanjut mengenai penyakit yang diderita Trong. Partai tersebut hanya mengatakan akan membuat pernyataan khusus mengenai penyelenggaraan pemakaman di tingkat nasional.
Setelah upacara pemakaman nasional Trong diumumkan, masa berkabung resmi akan dimulai dengan pengibaran bendera setengah tiang. Semua kegiatan budaya dan seni juga akan ditunda sementara waktu.

Siapakah Nguyen Phu Trong?

Nguyen Phu Trong. Foto: REUTERS/Kham
Trong telah mendominasi politik Vietnam sejak 2011. Saat itu ia terpilih sebagai ketua partai. Selama masa jabatannya, ia berupaya mengkonsolidasikan kekuatan Partai Komunis dalam sistem politik satu partai di Vietnam.
Lahir pada 1944 di Hanoi, Trong adalah ideolog Marxis-Leninis yang memperoleh gelar di bidang filsafat sebelum menjadi anggota Partai Komunis pada usia 22 tahun.
ADVERTISEMENT
Ia memandang korupsi sebagai satu-satunya ancaman terbesar dalam mempertahankan legitimasi partai.
“Negara tanpa disiplin akan menjadi kacau dan tidak stabil,” kata Trong setelah terpilih kembali menjadi ketua partai pada 2016.
Secara resmi, Vietnam tidak memiliki pemimpin tertinggi, namun ketua Partai Komunis secara tradisional dipandang sebagai pemimpin yang paling berkuasa.
Trong menciptakan kampanye antikorupsi besar-besaran yang dikenal sebagai “tungku yang menyala-nyala” dan menghanguskan para elite bisnis dan politik.
Sejak 2016, ribuan pejabat partai telah didisiplinkan—termasuk mantan presiden Nguyen Xuan Phuc dan Vo Van Thuong, serta mantan ketua parlemen, Vuong Dinh Hue.
Secara keseluruhan, delapan anggota Politbiro digulingkan pada eranya karena tuduhan korupsi. Sebelumnya, pada 1986 hingga 2016, tidak ada satu pun anggota Politbiro.
ADVERTISEMENT