Pemkab Bantul Akan Rapid Test di Pesantren, Santri Asal Surabaya Prioritas

1 Juli 2020 14:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bupati Bantul, Suharsono.
 Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Bupati Bantul, Suharsono. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Setelah melakukan rapid diagnostic test (RDT) ke sejumlah pasar, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul berencana akan menggelar RDT ke sejumlah pondok pesantren. Hal ini sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona dari santri-santri yang telah pulang ke kampung halaman.
ADVERTISEMENT
"Jadi ini ada tiga pondok yang mau kita kunjungi. Kemarin pasar-pasar sudah kita adakan rapid test, di sini juga akan saya lakukan itu (rapid test)," kata Bupati Bantul Suharsono saat di Pondok Pesantren Ali Maksum, Krapyak, Sewon, Kabupaten Bantul, Rabu (1/7).
Suharsono menjelaskan rapid test di pondok pesantren ini secara khusus menyasar santri yang baru pulang dari Surabaya. Ibu kota di Jawa Timur itu jadi perhatiannya lantaran satu keluarga di Bantul kemarin dilaporkan tertular corona dari salah seorang pasien positif yang mempunyai riwayat perjalanan dari Surabaya.
"Khususnya yang dari Surabaya, pagi tadi saya baca koran 1 keluarga di Bantul yang (kontak pasien) barusan dari Surabaya, 1 keluarga kena. Itu tertular COVID-19," ujarnya.
Aktivitaa santri di Pondok Pesantren Ali Maksum, Krapyak, Sewon, Kabupaten Bantul. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Sementara itu, Kasubag TU Kemenag Bantul, Basori Alwi. mengatakan hari ini ada tiga pondok pesantren yang dipantau. Masing-masing Pondok Pesantren Ali Maksum di Sewon, Pondok Pesantren An Nuur Ngrukem di Sewon dan Pondok Pesantren Al Imdad di Pajangan.
ADVERTISEMENT
"Pemantauan secara langsung. Kalau santrinya nggak banyak ya tidak dengan tim besar seperti ini. Mungkin lewat gugus kecamatan," katanya.
Koordinator Satgas COVID-19 Pondok Pesantren Ali Maksum Maya Fitria mengatakan saat ini pihaknya tengah mempersiapkan kembalinya santri setelah pada Maret lalu 90 persen dari 2.032 santrinya pulang ke kampung halaman.
Untuk tahap awal, Maya menjelaskan santri yang kembali ke pondok adalah yang berasal dari DIY dahulu. Untuk daerah lain akan menunggu evaluasi pada tahap pertama itu
Aktivitaa santri di Pondok Pesantren Ali Maksum, Krapyak, Sewon, Kabupaten Bantul. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
.
"Saat ini persiapan santri kembali ke pondok lagi. Nah ini banyak hal yang kami persiapkan. Pertama yang awal santri dari DIY saja. Itu kita sudah data 250 santri. Itu pun kalau mereka setuju balik kalau tidak setuju juga tidak akan kita paksa," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Dia menegaskan protokol kesehatan terus dimatangkan oleh timnya yang terdiri dari santri senior. Santri senior ini sudah terbiasa membimbing juniornya.
Mereka yang selama ini tidak pulang kampung turut mempersiapkan segala hal bagi adik-adiknya termasuk ruang karantina bagi mereka yang baru kembali.
"Pembelajaran 15 Juli itu online. Yang datang ke sini juga pembelajarannya masih online. Madrasah dan asrama terpisah sehingga madrasah akan melakukan pembelajaran secara online karena ada posisi di karantina ada di sini," kata Maya.
-----
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
**
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.