Pemkab Jember Cabut Izin Acara Hanan Attaki di GOR PKPSO, Sebut Warga Protes

22 Juli 2022 20:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ustaz Hanan Hattaki Foto: Instagram @hanan_attaki
zoom-in-whitePerbesar
Ustaz Hanan Hattaki Foto: Instagram @hanan_attaki
ADVERTISEMENT
Pemerintah Kabupaten Jember mencabut izin acara bertajuk Konser Langit Hanan Attaki di GOR PKPSO Kaliwates. Hal ini buntut dari banyaknya protes dari warga agar kegiatan tersebut tidak dilaksanakan.
ADVERTISEMENT
Pencabutan izin diputuskan lewat rapat yang dipimpin Wakil Bupati Jember Muhammad Balya Firjaun Barlaman atau Gus Firjaun bersama kepolisian, tokoh agama, dan sejumlah pejabat terkait.
Terkait pencabutan izin ini, penyelenggara acara, Ketua Panitia Majelis Gaul Jember, Hutri Agus Prayudo mengatakan menerima keputusan itu.
"Izin itu sudah kami lakukan dua bulan lalu. Kami berupaya mengikuti proses perizinan. Oleh Dispora Jember diizinkan pakai GOR PKPSO. Ada suratnya. Kami bayar biaya retribusi kegiatan, dan mengikuti proses sesuai aturan," ujar Hutri, Jumat (22/7).
Hutri kemudian diundang pemerintah untuk rapat bersama membahas pembatalan acara itu.
"Audiensi di Kantor Pemkab, yang juga dihadiri Pak Wabup. Alhamdulillah kami terima dengan lapang dada. Kami tidak dendam dan tidak melawan," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Hutri mengatakan, acara pengajian akan tetap digelar pada tempat dan waktu yang berbeda dari rencana awal.
"Dilakukan penyesuaian yang kondusif. Itu intinya tadi. Tetap berjalan, tapi dilakukan penyesuaian. Mungkin melipir sedikit dari Jember," ulasnya.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Jember, Murdiyanto membenarkan izin sempat diberikan untuk menggunakan GOR PKPSO Kaliwates.
"Betul memang sudah ada izin dari kita. Dengan pertimbangan saat itu, venue kita kosong dan tidak ada kegiatan. Kemudian, ada polemik. Yang kami rapatkan dihadiri wakil bupati, ada penolakan dari elemen masyarakat. Bukan panitianya yang ditolak, tapi karena faktor narasumber. Jadi ada beberapa elemen masyarakat (merasa) kurang pas jika penceramah itu ke Jember," ungkapnya.