Pemkab Solok Copot Kepala Desa yang Didemo Warganya Lantaran Video Mesum

25 Mei 2022 11:33 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wali Nagari di Solok, Sumatera Barat, didemo warga akibat diduga melakukan perbuatan mesum, Selasa (24/5/2022). Foto: Polres Solok Kota
zoom-in-whitePerbesar
Wali Nagari di Solok, Sumatera Barat, didemo warga akibat diduga melakukan perbuatan mesum, Selasa (24/5/2022). Foto: Polres Solok Kota
ADVERTISEMENT
Pemerintah Kabupaten Solok memberhentikan Wali Nagari (Kepala Desa) Paninjauan, yang berinisial DI yang didemo warganya. DI didemo buntut video asusila miliknya yang beredar di kalangan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Sekretaris Daerah Kabupaten Solok, Medison, mengungkapkan pihaknya telah merespons cepat tuntutan warga. Berdasarkan bukti yang ada memutuskan untuk memberhentikan wali nagari tersebut.
"Jadi kami sudah tindak lanjuti. Berdasarkan bukti yang ada dan kondisi lapangan, kemudian kami sudah putuskan wali nagari yang bersangkutan kami berhentikan hari ini," ujar Medison saat dihubungi kumparan, Rabu (25/5).
Untuk sementara, kata Medison, pihaknya telah menunjuk pelaksanaan tugas (Plt) untuk mengisi kekosongan Wali Nagari Peninjauan.
"Kemudian hari ini juga kami tunjuk Plt, sampai proses penunjukan wali nagari definitif," ucapnya.
Sebelumnya, aksi protes warga terkait video mesum perangkat desa berlangsung di Kantor Wali Nagari Peninjauan, Selasa (24/5). Warga membawa sejumlah spanduk tuntutannya dan meminta DI untuk keluar dari kantornya.
ADVERTISEMENT
Kapolres Kota Solok AKBP Ferry Suwandi, menyebutkan massa warga ketika itu berjumlah sekitar 100-an orang. Mereka meminta DI untuk mengundurkan diri dari jabatannya.
"Masyarakat melihat bahwa ini merupakan wali nagari yang seharusnya jadi panutan tapi malah berbuat asusila," ucap Ferry.
Ferry mengatakan, perbuatan asusila yang ada di dalam video diketahui terjadi pada 2019. Ia tidak mengetahui persis video tersebut, namun dari informasi pemeran perempuan masih ada hubungan saudara dengan wali nagari.
"Warga tahu karena ada rekaman, tapi tidak tersebar di media sosial. Beredar dari mulut ke mulut. Kabarnya si perempuan masih ada kaitannya, keponakan kalau enggak salah," jelasnya.