Pemkot Yogya Akan Uji Coba Wisatawan Maksimal 2 Jam di Malioboro

Suasana Jalan Malioboro, Yogyakarta, Jumat (1/1). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan

Polresta Yogyakarta akan menerapkan sistem ganjil genap di Jalan Malioboro pada akhir pekan. Pemkot Yogyakarta pun menyambut baik langkah tersebut sebagai salah satu data meminimalisir kerumunan di kawasan Malioboro.

"Itu (ganjil genap) bagian upaya mencegah kerumunan di Malioboro," kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi saat tinjauan vaksinasi di Gereja Pugeran, Kamis (23/9).

Di sisi lain, Heroe berencana akan menguji coba kebijakan yang sebelumnya sudah direncanakan yaitu maksimal 2 jam di Malioboro.

"Kami pun nanti akan melakukan uji coba untuk pelaksanaan di Malioboro, kami akan menguji coba mengawasi bagaiman jumlah kapasitas dan kemarin yang mau kita terapkan maksimal 2 jam akan kita uji coba," ujarnya.

Dia berharap dalam uji coba itu akan diketahui seberapa besar ketaatan dari masyarakat.

"Misalnya sudah scan QR Code (Malioboro maksimal 2 jam kita coba seberapa tingkat kepatuhan). Mereka maksimal 2 jam seberapa tingkat kepatuhannya kalau diminta keluar dari Malioboro setelah 2 jam. Kita uji coba dulu," ujarnya.

Sebelumnya, Kapolresta Yogyakarta Kombes Pol Purwadi Wahyu Anggoro mengatakan bahwa kebijakan ini melengkapi kebijakan ganjil genap pada akhir pekan di Kebun Binatang Gembira Loka. Seperti diketahui Malioboro merupakan salah satu tempat perbelanjaan yang mulai ramai dikunjungi.

"Nanti kita lihat pelaksanaan seperti apa tapi yang jelas ganjil genap harus dilaksanakan untuk memberikan kenyamanan kepada masyarakat sekaligus menurunkan angka penyebaran COVID-19 sehingga kembali semuanya hijau," kata Purwadi di kantornya, Senin (20/9).

Sebenarnya, uji coba ini sudah dilakukan minggu lalu. Dia menjelaskan akan ada tiga titik pemeriksaan kendaraan yaitu Tugu, Pos Polisi di Abu Bakar Ali, dan Pos Gardu Anin.

"Ada 3 pos kita siapkan. Kendaraan yang masuk Malioboro nantinya ganjil genap. Jadi tanggal genap untuk pelat nomor genap dan tanggal ganjil untuk pelat nomor ganjil," bebernya.

Rencananya, kebijakan ini berlaku untuk semua kendaraan baik roda empat maupun roda dua. Termasuk pelat dalam kota maupun luar kota.

"Kalau dilihat dari kondisi sekarang orang wisata tidak hanya dengan roda 4. Berlaku juga untuk pelat nomor dalam kota dan luar kota," jelasnya.