news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pemkot Yogya Masih Tunggu Instruksi Pusat soal Rencana WFH Usia Libur Lebaran

7 Mei 2022 17:08 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Potret Tugu Pal Putih Kota Yogyakarta Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Potret Tugu Pal Putih Kota Yogyakarta Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Pemerintah pusat berencana menerapkan work from home (WFH) sepekan setelah libur Lebaran untuk mengurai kepadatan lalu lintas arus balik. Terkait hal ini, Pemkot Yogyakarta mengaku masih menunggu instruksi dari pusat.
ADVERTISEMENT
"KemenPAN RB pun dalam hal ini belum membuat keputusan. Surat atau imbauan juga belum. Jadi ini memang kita menunggu saja dulu apa yang jadi keputusan. Karena kebijakan ini harus ada dasar hukum yang kuat dulu," kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi melalui sambungan telepon, Sabtu (7/5).
Sampai saat ini, Heroe juga belum mendapatkan bocoran apakah kebijakan WFH itu sekadar imbauan atau diwajibkan. Sehingga pihaknya masih menunggu arahan lebih lanjut.
"Apakah kita diminta WFH dalam rangka membuat agar arus mudik tidak terlalu padat dan segala macam. Tapi kita masih menunggu dasar hukumnya dulu. Karena kalau tidak dasar hukum kita salah juga," katanya.
Namun, secara umum sebenarnya ASN di Pemkot Yogyakarta sudah siap bekerja untuk hari Senin esok.
ADVERTISEMENT
Apabila kemudian diwajibkan bagi Pemkot Yogyakarta untuk melaksanakan WFH, Heroe mengatakan hal itu tidak terlalu jadi persoalan. Dia memastikan pelayanan prima tetap bisa diberikan kepada masyarakat meski harus daring.
"Kita hampir semuanya ada bisa dilayani lewat Jogja Smart Service. Jadi pelayanan yang sifatnya surat menyurat kan hampir semua bisa dilayani secara online. Yang berkaitan dengan masyarakat dan segala macam," katanya.
"Tapi, kan, selama ini kita juga selalu memberikan teman-teman untuk piket pada posisi-posisi yang sifatnya darurat," bebernya.
Apabila kebijakan WFH ini jadi diterapkan, maka wisatawan diyakini akan memperpanjang masa tinggalnya di Yogyakarta. Namun yang perlu dicermati, jika WFH tidak dibarengi sekolah daring, maka ada kemungkinan masyarakat juga tetap akan melaksanakan arus balik saat ini.
ADVERTISEMENT
"Karena kalau ada WFH tentu ada dua hal yang jadi pertimbangan kenapa orang harus segera (kembali dari) mudik. Pertama memang pekerjaan, kedua sekolah. WFH kalau itu dijalankan sekolahnya tidak daring, ya, sama saja orang tua pada pulang semua," katanya.
Terlebih saat ini para siswa tengah kenaikan kelas dan persiapan menuju tahun ajaran baru. Menurut Heroe, tentu orang tua akan pulang menyiapkan sekolah anak.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyarankan agar instansi pemerintah menerapkan kebijakan work from home (WFH) selama sepekan setelah libur lebaran. Tujuannya untuk mengurai kepadatan arus balik.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Tjahjo Kumolo, menyetujui usulan tersebut. Ia meminta seluruh pejabat pembina kepegawaian (PPK) agar mengatur jadwal WFH di instansi masing-masing. WFH bisa diterapkan selama satu minggu setelah puncak arus balik Lebaran pada 8 Mei 2022.
ADVERTISEMENT
“Seluruh PPK diharapkan mengatur pembagian jadwal agar penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan,” ujar Tjahjo dalam keterangannya, Sabtu (7/5).
Tjahjo menegaskan WFH tidak akan mengganggu pelayanan, urusan administrasi, serta layanan pemerintahan lainnya. Sebab, kini instansi telah menerapkan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) yang memungkinkan ASN bekerja tanpa batas ruang dan fleksibel.