Pemprov Aceh Bantah 3 Pasien Kabur dari RS Sebelum Dinyatakan Positif Corona

28 Maret 2020 23:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi corona. Foto: Maulana Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi corona. Foto: Maulana Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Tiga pasien positif virus corona yang kini dirawat di ruang isolasi RSUD Zainoel Abidin, Banda Aceh, sempat dipulangkan, sebelum hasil laboratorium dikeluarkan Balitbangkes Kemenkes di Jakarta. Namun dalam informasi yang beredar, disebut ketiganya kabur dari perawatan di RS.
ADVERTISEMENT
Juru bicara Pemprov Aceh terkait penanganan COVID-19, Saifullah Abdulgani, membantah informasi hoaks ketiga pasien tersebut sempat melarikan diri dari rumah sakit saat menunggu hasil lab dan berstatus pasien dalam pengawasan (PDP).
Saifullah mengatakan, setelah hasil lab keluar dan menunjukkan hasil positif virus corona, ketiganya langsung dijemput untuk kembali dirawat di ruang isolasi RSUD Zainoel Abidin.
“Saya tegaskan itu tidak benar. Sekarang ini ketiga pasien itu dalam perawatan di rumah sakit di ruang isolasi,” kata Saifullah dalam keterangannya, Sabtu (28/3).
Juru Bicara COVID-19 Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani Foto: Zuhri Noviandi/kumparan
Saifullah membenarkan mereka dipulangkan karena kondisi kesehatannya secara umum sudah membaik, meski berstatus PDP. Hal ini berdasarkan hasil konfirmasi dari dokter ahli RSUD Zainoel Abidin yang menangani ketiga pasien. Selama berada di rumah, kata Saifullah, mereka diawasi ketat oleh tim survailans kesehatan.
ADVERTISEMENT
“Karena kondisi umum pasien itu sudah baik, walaupun hasilnya belum diketahui karena belum dikirim ke Aceh dari Jakarta. Oleh tim medis memutuskan mereka dipulangkan, dengan ketentuan melakukan isolasi ketat di rumah. Termasuk tidak boleh terlalu berinteraksi dengan anggota keluarga,” kata Saifullah.
Peserta mengikuti sosialisasi tentang virus corona (COVID - 19) di Desa Beurawe, Banda Aceh. Foto: ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
Saifullah menjelaskan, saat itu ketiga pasien tidak lagi membutuhkan infus oksigen dan tidak membutuhkan perawatan rumah sakit. Menurutnya, perawatan rumah sakit diberikan jika pasien itu membutuhkan alat bantu.
“Apakah itu dibenarkan, saya menerima informasi bahwa itu sesuai dengan prosedur pedoman penanganan cepat medis dan kesehatan masyarakat COVID-19 di Indonesia,” pungkas Saifullah.
Diketahui, tiga pasien itu terdiri dari pasangan suami-istri (pasutri) asal Kecamatan Kutaraja, Banda Aceh, dan satu orang asal Montasik, Aceh Besar.
ADVERTISEMENT
Pasutri positif virus corona memiliki riwayat perjalanan dari Padang, Sumatra Barat, lalu transit di Medan. Sedangkan pasien positif asal Montasik memiliki riwayat mengikuti kegiatan di Jakarta. Namun, tak diketahui acara apa yang diikutinya.
-----------------------------
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!