Pemprov Aceh Diminta Gelar Swab Test Masif demi Cegah Penularan Corona

14 September 2020 17:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Zainoel Abidin, Banda Aceh. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Petugas medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Zainoel Abidin, Banda Aceh. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Warga Aceh positif terpapar virus corona kini telah mencapai 2.891 orang. Angka tersebut dinilai semakin mengkhawatirkan apabila pemerintah tidak langsung mengambil langkah tegas dalam memutuskan mata rantai penyebaran virus.
ADVERTISEMENT
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Dahlan Jamaluddin, menyebutkan kondisi Aceh saat ini sedang tidak baik-baik saja. Pihaknya mendorong pemerintah provinsi (Pemprov) Aceh agar memikirkan kerangka kerja yang tepat dalam penanganan wabah virus corona di Aceh yang kian hari terus meningkat.
“Kondisi Aceh sedang tidak baik-baik saja. Mari sama-sama kita berteriak dengan harapan ada perubahan sikap dan perilaku kebijakan dari pemangku kepentingan. Cukup sudah membangun pencitraan, Pilkada masih lama, keselamatan warga adalah tugas dasar yang harus dilakukan pemerintah,” ujarnya pada awak media di Banda Aceh, Senin (14/9).
Dahlan menyebutkan, sudah saatnya pemerintah Aceh dalam hal ini eksekutif untuk melakukan evaluasi menyeluruh, dan mengajak semua stakeholder secara terpadu merumuskan kebijakan penanganan COVID-19 secara terukur, dan sistematis.
ADVERTISEMENT
“Kita belum mengetahui positivity rate berapa yang sudah di-swab baik di Laboratorium Unsyiah, dan juga Balitbangkes Aceh. Kita mendorong pemerintah untuk melakukan swab test massal, karena kita tidak tau lagi klaster mana hari ini sudah tersebar di Aceh,” ungkapnya.
Menurut Dahlan, tes usap massal adalah langkah paling utama yang mesti dilakukan untuk mengetahui jumlah (angka real) penyebaran virus di Serambi Makkah. Dari hasil itu nantinya pemerintah baru mengetahui kebijakan apa yang terbaik harus dilakukan untuk memutuskan mata rantai penyebaran virus.
“Kalau jam malam, itu hanya salah satu alternatif dalam konteks membatasi ruang gerak. Saya kira bukan itu kebijakan yang harus diambil saat ini, tapi langkah yang harus diambil secara konkret dan taktis adalah swab test massal secara menyeluruh,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
“Kalau swab test massal sudah dilakukan, maka nanti kita bisa merumuskan upaya untuk memutuskan mata rantai. Apakah dengan pemberlakuan PSBB terbatas, teritorial, atau menyeluruh. Tapi sebelum itu kita harus mengidentifikasi dulu siapa saja hari ini yang sudah suspek atau terpapar virus,” tambahnya.
Berdasarkan data hingga Senin 14 September 2020, jumlah warga Aceh positif corona telah mencapai 2891 kasus, rinciannya sedang dirawat 2093, sembuh 700, dan meninggal dunia 98 orang.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)