Pemprov Bali Sebut PPKM Tak Efektif Tekan Corona, Banyak Terjadi Kerumunan
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ADVERTISEMENT
“Yang diharapkan itu kan dengan PPKM maka kasus turun secara drastis, tapi realitasnya tak terjadi hal tersebut. Bali, pada massa PPKM ini justru ada hari-hari tertentu kasusnya meningkat,” kata Sekda Bali Made Dewa Indra, Selasa (2/2).
Dia mengatakan, Pemprov Bali telah melakukan upaya agar PPKM berjalan efektif. Di antaranya, penerapan PPKM yang ketat dan displin dan kebijakan isolasi mandiri dihapus.
“Pertama kita lanjutkan PPKM, kedua kita perketat pembatasan, kita berlakukan WFH makin kuat lagi, keempat kemarin ada kebijakan positif tanpa gejala boleh karantina mandiri. Sekarang ditetapkan tidak boleh karantina mandiri, harus karantina di hotel,” kata dia.
Banyak Terjadi Kerumunan
Sebelumnya, Kepala Dinkes Bali I Ketut Suarjaya juga mengatakan hal yang sama. Saat PPKM Kerumunan warga masih terlihat di semua tempat, terutama di restoran dan pusat perbelanjaan.
ADVERTISEMENT
“Saya belum lihat efektivitasnya, karena masih kita lihat kerumunan di mana-mana, kita lihat ramai sekali. Masuk ke restoran, restoran penuh. Masuk ke mal, mal penuh,” kata dia kepada wartawan, Jumat (22/1).
Dia mengatakan, kasus corona terus meningkat karena klaster perkantoran, keluarga dan agama.
Pantauan kumparan, pekan pertama Januari 2021, data harian terkonfirmasi positif di Bali rata-rata 100 kasus. Pada pekan ke dua, menyentuh angka 200. Pekan ke tiga mencapai 330 kasus.
Pada pekan ke empat, rata-rata ada 400 orang dinyatakan postif corona setiap hari. Sementara itu, sejak penerapan PKM dari 11 hingga 31 Januari ada 121 pasien corona yang meninggal.
Hingga saat ini, ada 26.557 orang terkonfirmasi positif di Bali. 22.335 orang sembuh, 690 orang meninggal dan 3.532 yang masih dirawat.
ADVERTISEMENT