Pemprov DKI Akan Berikan Rp 602 Miliar Dana Hibah Untuk Bekasi

6 November 2018 19:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Biro Tata Pemerintahan DKI Jakarta Premi Lasari di Balai Kota, Jumat (19/10/2018). (Foto: Moh Fajri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Biro Tata Pemerintahan DKI Jakarta Premi Lasari di Balai Kota, Jumat (19/10/2018). (Foto: Moh Fajri/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pemprov DKI Jakarta menyetujui dana hibah untuk Pemkot Bekasi sebesar Rp 602 miliar. Dana ini akan digunakan untuk menyelesaikan pembangunan 2 flyover.
ADVERTISEMENT
Kepala Biro Tata Pemerintahan DKI Jakarta Premi Lasari menuturkan, Rp 602 milliar dana hibah untuk Bekasi itu akan dilanjutkan ke rapat anggaran besar DPRD DKI.
"Kan dia kemarin mengajukannya Rp 2 triliun kan, kemudian dicabut Rp 1 triliun, yang kami setujui Rp 602 miliar," ujar Premi di Komisi A DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Selasa (6/11).
Total Rp 602 miliar terdiri dari Rp 403 miliar dana bantuan berupa dana hibah untuk pembangunan kedua flyover dan Rp 199 miliar berupa dana kemitraan untuk kompensasi bau. Dana kemitraan itu merupakan kewajiban perjanjian kerja sama DKI Jakarta dengan Bekasi.
"Kan kemarin itu kan ada adendum kan yang penambahan kegiatan sarana dan prasarana Kota Bekasi. Dengan adanya adendum yang sudah ditandatangani Pak Gub dan Pak Wali Kota Bekasi, yang menunjukkan bahwa Pak Gub sangat intensif untuk pendidikan bagi anak Bantar Gebang, maka Pemkot Bekasi melakukan pengajuan dan sudah kita setujui," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Premi, apabila dana hibah DKI tak diberikan, kedua flyover itu dikhawatirkan akan menjadi proyek terbengkalai. Ia ingin agar bantuan Pemprov DKI dapat digunakan secara efisien untuk keuntungan dua daerah.
"Kalau ini tidak dilanjutkan pembangunannya dengan dana bantuan DKI, maka potensi flyover itu akan mangkrak, sehingga bantuan keuangan DKI yang sudah dikasih tahap pertama akan lebih tidak efisien kan," ucapnya.
Fungsi kedua flyover, kata Premi, harus segera diselesaikan sebagai prasarana pengangkatan 1.300 truk sampah setiap harinya. Sebab, apabila melewati tol, mobilitas truk sampah akan terhambat.
"Kalau flyover Cipendawa dan Rawa Panjang ini tidak kita bangun, bisa bayangin enggak macetnya seperti apa? Dampaknya truk sampah kita terhambat apa enggak? Makanya dari Dinas Bina Marga memberikan rekomendasi teknis menyarankan supaya pembangunan flyover Cipendawa dan Rawa Panjang dilanjutkan," tutupnya.
ADVERTISEMENT
Pemkot Bekasi sempat mengajukan proposal dana kemitraan kepada Pemprov DKI dengan total dana sebesar Rp 1 triliun untuk kelanjutan pembangunan flyover Rawa Panjang dan Cipendawa hingga pembangunan Crossing Kali Buaran. Namun, proposal dinyatakan belum lengkap.
Setelah dilengkapi, proposal kembali diajukan dengan total dana Rp 2,09 triliun. Namun, Wali Kota Bekasi Rahmad Effendi menarik kembali proposal itu dan kembali mengajukan anggaran sebesar Rp 1 triliun. Akhirnya disepakati dana hibah yang disalurkan, yakni Rp 602 miliar.