Pemprov DKI Akan Periksa Temuan Busa di Kali Item Rabu Pagi

2 Januari 2019 7:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga melihat kumpulan busa yang memenuhi Kali Item di Kawasan Kemayoran, Jakarta, Selasa (1/1/2019). (Foto: Antara/Galih Pradipta)
zoom-in-whitePerbesar
Warga melihat kumpulan busa yang memenuhi Kali Item di Kawasan Kemayoran, Jakarta, Selasa (1/1/2019). (Foto: Antara/Galih Pradipta)
ADVERTISEMENT
Temuan busa putih di Sungai Sentiong, Jakarta Pusat, kembali menghebohkan warga sekitar. Untuk memastikan hal tersebut, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan kembali meninjau sungai yang akrab disapa Kali Item itu secara langsung.
ADVERTISEMENT
"Terkait busa itu akan kita cek pagi ini," ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Isnawa Adji saat dihubungi kumparan, Rabu (2/1).
Dua warga yang diwawancarai kumparan pada Selasa (1/1) mengaku memang kerap melihat buih-buih dalam jumlah banyak. Seperti yang diungkapkan Sri (35), salah satu penjual es di dekat lokasi. "Tadi saya datang ke sini, jam 11.00 WIB itu. Sudah tebal itu. Sudah tinggi (busanya)," jelas Sri, Selasa (1/1).
Warga melihat kumpulan busa yang memenuhi Kali Item di Kawasan Kemayoran, Jakarta, Selasa (1/1/2019). (Foto: Antara/Galih Pradipta)
zoom-in-whitePerbesar
Warga melihat kumpulan busa yang memenuhi Kali Item di Kawasan Kemayoran, Jakarta, Selasa (1/1/2019). (Foto: Antara/Galih Pradipta)
Warga lainnya bernama Tri juga membenarkan pernyataan Sri. Menurutnya, busa tersebut berasal dari pompa air antara Danau Sunter dan Kali item. "Kalau cuaca diprediksi hujan, sudah pasti pompa air dari Danau Sunter 1 dipindah (air) ke Kali Item," ungkapnya.
Sementara pantauan kumparan di lokasi, Selasa pukul 14.15 WIB, buih-buih putih itu sudah hilang terbawa arus.
ADVERTISEMENT
Kali yang hanya berjarak sekitar 200 meter dari Gedung Wisma Atlet ini juga sempat ramai diperbincangkan menjelang Asian Games 2018. Untuk mengurangi gangguan bau tak sedap, Pemprov DKI memasang bentangan jaring tipis sepanjang 600 meter dengan lebar 20 meter di atas kali.
Dinas Lingkungan Hidup DKI sebelumnya menjelaskan air kali beraroma busuk karena bersumber dari sejumlah waduk sekitar yang tercemari limbah rumah tangga. Belum lagi, banyak pengendara motor yang sengaja berhenti untuk membuang sampah. Sementara warnanya yang hitam disebabkan oleh endapan lumpur selama bertahun-tahun.
Pemprov DKI juga sudah memasang teknologi nano bubble dari Singapura untuk mengurai bau.