news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pemprov DKI: Karyawan WFH Malah Kongkow, Ganjil Genap Bantu Batasi Pergerakan

4 Agustus 2020 10:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Dinas Perhubungan ( Kadishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo. Foto: Mirsan Simamora/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Dinas Perhubungan ( Kadishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo. Foto: Mirsan Simamora/kumparan
ADVERTISEMENT
Dimulainya lagi sistem ganjil genap di tengah pandemi corona dikhawatirkan membuat volume penumpang di angkutan umum jadi meningkat. Meski begitu, Pemprov DKI menilai kebijakan ini diberlakukan untuk mengurangi pergerakan orang, dan bukan memindahkan kerumunan.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo menjelaskan, ganjil genap bisa digunakan sebagai kontrol atas kebijakan work from home (WFH) di perkantoran. Dengan adanya ganjil genap, karyawan yang diminta WFH diharap lebih patuh.
"Tujuannya mengefektifkan kebijakan yang sudah dibuat DKI secara holistik. Sejak dari hulu sampai hilir, DKI telah menyusun regulasi sedemikian komprehensifnya melalui Pergub 51/2020. Di hulu kita sudah mengatur pengaturan terkait orang bekerja, 50 persennya WFH," jelas Syafrin di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (4/8).
Polantas memantau kendaraan saat hari pertama pemberlakuan kembali kebijakan ganjil-genap kendaraan di Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Senin (3/8). Foto: Indrianto Eko Suwarso/ANTARA FOTO
Dengan adanya aturan pembagian dua sif saat bekerja, Syafrin berharap jumlah penumpang angkutan umum bisa lebih terkendali. Namun, di sisi lain, banyak ditemukan karyawan yang semestinya bekerja dari rumah atau WFH, tapi justru bekerja di luar rumah.
ADVERTISEMENT
"Kita minta dibagi jadi 2 sif. Harapannya dengan pola itu tidak terjadi kepadatan, tidak terjadi pergerakan orang tidak penting. Orang disiplin begitu WFH, orang disiplin bekerja dari rumah. Tapi, faktanya tidak. Indikatornya jelas, terjadi peningkatan mobilitas warga yang sangat tinggi dengan kendaraan pribadi," jelasnya.
"Dari data ini terlihat, ternyata bisa saja orang bekerja dari rumah. Tetapi karena tidak ada pembatasan pergerakan, mereka bisa janjian dengan teman. Dia yang seharusnya bekerja dari rumah, dia keluar dan kongkw-kongkw di tengah pandemi," lanjutnya.
Ke depannya, Syafrin berharap sistem ganjil genap dapat mengurangi mobilitas warga, sehingga tak perlu keluar rumah jika tak ada keperluan penting. Termasuk juga menekan laju penularan virus corona di Jakarta.
ADVERTISEMENT
"Dengan kebijakan ini, maka pola pergerakan yang tidak penting tadi itu tidak dilakukan. Disiplin di rumah, ketika mendapat giliran WFH karena kita harapan segera selesai dari pandemi COVID-19 ini. Jadi semuanya kita harapkan kita disiplin," tutup Syafrin.
=====
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona