Pemprov DKI Kejar Target Pembangunan Seluruh Sumur Resapan Tahun Ini

2 Desember 2021 15:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Proyek galian sumur resapan di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur, Selasa (18/11/2021). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Proyek galian sumur resapan di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur, Selasa (18/11/2021). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Setelah anggaran pembangunan sumur resapan dicoret dari APBD tahun 2022, Pemprov DKI Jakarta saat ini sedang berusaha menyelesaikan pembangunan sumur resapan sampai akhir Desember tahun ini.
ADVERTISEMENT
“Total yang sudah terpasang saat ini sudah lebih dari 19.042 titik, dan ini terus bertambah jumlahnya karena diharapkan target akhir 26.932 titik,” kata Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria dalam keterangan tertulisnya Rabu (1/12).
Menurut keterangan Riza, untuk membangun satu sumur resapan dibutuhkan biaya sekitar Rp 13,2 juta untuk yang menggunakan beton tipe heavy duty sedangkan untuk tipe modular berkisar antara Rp 7,3 juta per meter persegi.
“Untuk 2022, Dinas SDA akan berfokus dalam drainase vertikal (pembangunan) tipe waduk, sumur resapan sendiri adalah salah satu tipe drainase vertikal yang fungsinya adalah penampungan air hujan,” lanjut Riza.
Menurut keterangan Riza, Pemprov DKI nantinya akan berkolaborasi dengan pihak swasta untuk pendanaan.
ADVERTISEMENT
Pekerja menyelesaikan proyek galian sumur resapan di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur, Selasa (18/11/2021). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
“Porsi Pemprov sendiri dilihat dari aset adalah sebanyak 8,9%, swasta 35-an %, dan masyarakat 53an %,” jelas Riza.
Sebelumnya, anggaran pembangunan sumur resapan dihapuskan di Rapat Banggar karena dianggap tidak efektif dalam menyelesaikan masalah banjir di wilayah Ibu Kota.
Tidak hanya itu, warga juga mengeluhkan pembangunan sumur resapan ini menghalangi mobilisasi masyarakat dan sering kali rusak.
Namun Riza menjelaskan bahwa sumur resapan yang rusak disebabkan karena pembangunan yang belum sepenuhnya selesai.
“Penutup sumur resapan yang amblas di Karang Tengah itu baru penutup sementara karena masih dalam proses pengerjaan,” pungkas Riza.