Pemprov DKI Mulai Angkut Jenazah COVID-19 dengan Truk

23 Juni 2021 21:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
Petugas membawa peti jenazah untuk dimakamkan dengan protokol COVID-19 di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (15/6/21). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Petugas membawa peti jenazah untuk dimakamkan dengan protokol COVID-19 di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (15/6/21). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemprov DKI Jakarta mulai mengangkut jenazah COVID-19 menggunakan truk. Sebab ambulans tak lagi sanggup mengangkut jenazah yang jumlahnya terus bertambah.
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI Jakarta, Edi Sumantri, mengatakan satu truk mampu mengangkut 8 jenazah.
"Hari ini akan diangkat karena ambulans tidak mungkin lagi, dengan truk. Dengan kapasitas satu truk 8 peti dan hanya satu tempat yang tersedia di Rorotan saja. Makanya ini akan bertambah lagi untuk biaya peti dan lain-lain," ujar Edi, Rabu (23/6).
"Sampai jam 6 sore sudah 146 yang meninggal. Gelombang satu tertinggi 75 orang, gelombang satu tahun lalu. Tahun ini baru jam 6 sudah 146 orang dan Dinas Pemakaman tidak sanggup nguburin, sudah capek semuanya," kata dia.
Pemprov DKI Jakarta Siapkan Truk Pengangkut Jenazah. Foto: Pemprov DKI Jakarta
Dia menjelaskan, anggaran belanja tidak terduga (BTT) DKI Jakarta tahun 2021 kini tersisa Rp 186 miliar. Anggaran itu digunakan salah satunya untuk membeli peti bagi pasien COVID-19 yang meninggal.
ADVERTISEMENT
"Uang ini tinggal Rp 186 miliar. Ini dari Rp 2,133 triliun dikurangi Rp 1,946 triliun, tinggal Rp 186 miliar. Sudah terpakai buat apa saja? Dari Rp 186 miliar, sudah digunakan nih untuk peti jenazah," jelasnya.
Sebelumnya beredar foto truk Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta yang digunakan untuk mengangkut jenazah. Namun saat itu Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta Suzi Marsitawati mengatakan foto itu merupakan kegiatan simulasi.
"Masih simulasi. Belum pasti," ujar Suzi saat dihubungi kumparan, Senin (21/6).