Pemprov DKI soal Survei Ahok Lebih Baik Atasi Banjir: Kita Sudah Kerja Maksimal

17 Februari 2020 14:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kendaraan melewati banjir di kawasan Jalan S. Parman, Jakarta Barat, Rabu (1/1). Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
zoom-in-whitePerbesar
Kendaraan melewati banjir di kawasan Jalan S. Parman, Jakarta Barat, Rabu (1/1). Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
ADVERTISEMENT
Lembaga survei Indo Barometer merilis hasil survei terkait penanganan banjir Jakarta dalam survei nasional. Hasilnya, Basuki Tjahja Purnama atau Ahok dianggap lebih baik menangani banjir Jakarta dibanding Presiden Jokowi dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas SDA Juaini Yusuf menyebut, pihaknya telah bekerja semaksimal mungkin dalam mengatasi banjir. Dia pun berkomitmen akan melakukan segala upaya terbaik untuk mengatasi banjir ke depan.
"Yang jelas kita berusaha sudah bekerja semaksimal mungkinlah apa pun yang sudah menjadi tugas SDA pasti kita akan lanjutin. Pokoknya gitu aja," kata Juaini saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (17/2).
Sejumlah kendaraan menerobos banjir di Jalan Letjen Suprapto, Jakarta Pusat, Sabtu (8/2). Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Sementara, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menolak berkomentar soal hasil survei penanganan banjir Jakarta. Anies memilih meninggalkan lokasi acara penandatanganan MoU untuk pembangunan MRT fase II di Stasiun Bundaran HI.
Berdasarkan hasil survei Indo Barometer, dari tiga gubernur DKI terakhir yang sukses menyelesaikan permasalahan banjir, Ahok paling unggul. Sebanyak 42 persen menyebut Ahok paling berhasil mengatasi banjir.
ADVERTISEMENT
"Gubernur Jakarta yang dianggap paling berhasil adalah Basuki Tjahaja Purnama sebesar 42 persen," ujar Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari saat memaparkan hasil survei di kawasan Senayan, Jakarta Selatan, Minggu (16/2).
Sementara itu, Presiden Jokowi yang pernah menjadi gubernur DKI, ada di urutan kedua dengan persentase 25 persen. Sedangkan Anies hanya mengumpulkan 4,1 persen dan 28,9 persen responden lainnya tidak menjawab.
“Disusul Joko Widodo 25 persen, dan Anies Baswedan 4,1 persen,” ucap dia.
Mengapa masalah di Jakarta dinilai oleh responden nasional? Qodari menyebut banjir di Jakarta telah menjadi isu nasional. Hal itu dibuktikan dengan data 95,5% publik tahu berita banjir Jakarta 1 Januari.
"Kedua, Jakarta merupakan Ibu Kota Indonesia. Jadi sebetulnya masalah Jakarta, masalah ibu kota, bukan hanya hak warga Jakarta, tapi concern seluruh warga Indonesia di mana pun berada, artinya penduduk nasional," ucap Qodari.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, masalah banjir Jakarta sudah menjadi polemik nasional dan perdebatan soal kebijakan apa yang sudah dilakukan, tanggung jawab pusat atau DKI, sehingga tidak bisa dibantah masalah banjir memang di Jakarta, tapi isunya nasional.
"Apakah publik nasional bisa menilai apa yang terjadi di Jakarta, ya tentu bisa saja, tidak masalah," imbuhnya.