Pemprov DKI Tak Berencana Vaksinasi Mandiri: Pusat Beri Kesempatan ke Pengusaha

3 Maret 2021 17:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria hadir di acara penanaman pohon dan penebaran benih ikan di Markas Koopsau I, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Foto: PPID Jakarta
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria hadir di acara penanaman pohon dan penebaran benih ikan di Markas Koopsau I, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Foto: PPID Jakarta
ADVERTISEMENT
Kemenkes telah menetapkan aturan vaksinasi mandiri COVID-19 atau gotong royong bagi perusahaan, yang ditujukan kepada karyawan atau karyawati dan keluarganya. Bahkan, sudah banyak perusahaan yang mengantre untuk melaksanakan vaksinasi mandiri.
ADVERTISEMENT
Meski memiliki jumlah vaksinator yang memadai, Wagub DKI Ahmad Riza Patria menuturkan tidak ada rencana Pemprov DKI memberlakukan vaksinasi mandiri. Sebab, selama ini vaksinasi yang berjalan merupakan program pemerintah pusat.
"Kita belum sejauh itu [beli vaksin mandiri]. Pemerintah pusat sudah beri kesempatan bagi pengusaha untuk dapat beli vaksin gotong royong. Vaksinasi gotong royong untuk karyawan, buruh dan masing-masing," kata Riza Patria di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (3/3).
Riza mengungkapkan sejauh ini pelaksanaan vaksinasi corona di Jakarta sudah berjalan baik. Bahkan, antusiasme warga terpantau begitu tinggi.
"Sejauh ini cukup baik pelaksanaanya. Antusiasme masyarakat sudah begitu tinggi, tidak ada lagi kita mendengar kekhawatiran masyarakat terkait efek samping, kemudian terkait haram halalnya," ungkap Riza.
ADVERTISEMENT
Pihaknya juga turut mengupayakan percepatan pelaksanaan ini dan berusaha lebih proaktif kepada sasaran vaksinasi. Apalagi, secara fasilitas dan tenaga vaksinator yang menyuntikkan juga sudah mumpuni.
Seorang petugas kesehatan menyiapkan dosis vaksin Sinovac saat program vaksinasi massal para pemuka agama di tempat parkir Masjid Agung Istiqlal, Jakarta, Kamis (25/2). Foto: Ajeng Dinar Ulfiana/REUTERS
"Kami sendiri sudah memiliki faskesnya sudah 50. Kami memiliki pelaksana vaksinasi 1.648 [orang] per hari bisa menyuntikkan kapasitasnya bisa 19.741 orang. Jadi kemampuan kami sarana prasarana sudah lebih dari siap," tutur dia.
"Tinggal dua saja, butuh vaksinnya itu kewenangan pemerintah pusat. Kita menghargai dan menghormati pemerintah pusat harus membagi ke seluruh provinsi, bukan cuma Jakarta. Karena vaksin yang datang bertahap, tentu harus dibagi dengan provinsi lain," imbuh dia.
Lebih lanjut, Riza menegaskan belum prioritas vaksinasi bagi sektor keluarga di Jakarta. Saat ini, prioritas vaksinasi masih berfokus pada orang-orang yang banyak berinteraksi di tempat umum.
ADVERTISEMENT
"Kita kan bukan prioritas keluarga. Prioritas adalah tenaga kesehatan, pedagang pasar, nanti petugas publik seperti sopir bus, kondektur dan sebagainya. Aparat keamanan, pokoknya profesi yang berinteraksi dengan masyarakat banyak itu yang jadi prioritas," tutup Riza.
Sampai hari ini, total sudah ada 188.926 dosis vaksin yang disuntikkan kepada warga di Jakarta. Untuk tenaga kesehatan sendiri, sudah 68,1 persen nakes yang menerima dua dosis vaksin corona Sinovac.