Pemprov DKI Tak Tunggu Data Corona dari RS dan Tambah Testing: Takut Kebobolan

13 Juli 2020 17:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
ADVERTISEMENT
Jumlah kasus positif COVID-19 di DKI Jakarta masih terus bertambah. Kepala Dinas Kesehatan Pemprov DKI Jakarta Widyastuti menuturkan, untuk meningkatkan kapasitas testing virus corona, pihaknya sudah menyiapkan beberapa strategi, tak hanya mengandalkan hasil tes di rumah sakit saja.
ADVERTISEMENT
"Kalau menunggu di rumah sakit, apa kira-kira, takutnya kita kebobolan. DKI adalah kacamata Indonesia, sehingga kita harus mencari ke lapangan," ucap Widyastuti di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (13/7).
Cara pertama, kata Widyastuti, adalah menunggu pasien bergejala datang ke rumah sakit. Selain itu, cara kedua, adalah dengan melakukan penelusuran kontak dari kasus positif yang sudah dirawat di rumah sakit.
"Dari kasus positif RS, yang lakukan kontak tracing, kemudian turun ke lapangan, cari kasus COVID-19 dari kasus confirm (di RS). Yang ketiga active case finding," kata Widyastuti.
"Artinya, cari kasus positif, kita kan sudah membuat mapping daerah-derah, kelurahan merah, daerah-daerah yang laju incindent rate-nya tinggi. Nah dari situ kita turun," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Data tersebut, menurutnya, juga masih ditambah dari Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang masuk melalui DKI. Selain itu, ada pula data yang diambil di kawasan perkantoran, lembaga, hingga pasar dan pusat perbelanjaan.
"Pasar sudah dilakukan tindakan selain edukasi dan imbauan, ada petugas yang turun. Di pasar sekitar 5,5 persen kasus positif corona dari total yang diperiksa swab-nya. Itu sudah dilakukan langkah-langkah wali kota dan pengelola. Ada yang ditutup full, ada yang beberapa block. Jumlah pedagangnya sekitar 9 ribu sekian, saya lupa, tapi yang diperiksa, 5,5 persen positif," pungkasnya.
Update corona di Jakarta pada 13 Juli. Foto: Pemprov DKI

Kasus Positif Virus Corona di Jakarta 3 Kali Pecah Rekor

Selama PSBB transisi, setidaknya pertumbuhan kasus positif virus corona di Jakarta tiga kali pecah rekor. Penambahan kasus tertinggi terjadi mulai 344 orang, lalu 359 orang, dan terakhir 404 orang pada Minggu (13/7).
ADVERTISEMENT
Fakta ini harus menjadi peringatan bagi warga Jakarta. Bahkan penyebaran virus corona di Jakarta masih ada. Semua warga juga harus disiplin memakai masker, cuci tangan, dan jaga jarak.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)