Pemprov DKI Temukan Kasus Positif Corona di Lembaga Nasional dan Kantor

13 Juli 2020 17:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Karyawan menggunakan pelindung wajah dan masker saat melakukan aktivitas di pusat perkantoran, kawasan SCBD, Jakarta, Senin (8/6/2020). Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Karyawan menggunakan pelindung wajah dan masker saat melakukan aktivitas di pusat perkantoran, kawasan SCBD, Jakarta, Senin (8/6/2020). Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Kasus virus corona di Jakarta dalam beberapa hari terakhir mengalami peningkatan pesat. Bahkan, pada Minggu (12/7), pertambahan kasus positif harian di Jakarta mencapai rekor yakni 404 orang.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti, mengungkapkan Pemprov DKI melakukan pelacakan (tracing) masif dan menemukan kasus positif corona muncul di lembaga negara hingga perkantoran.
"Ada beberapa perkantoran, lembaga di tingkat nasional maupun lokal yang juga ditemukan positif (corona)," ungkap Widyastuti di Balai Kota Jakarta, Senin (13/7).
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
Selain itu, penambahan kasus positif corona dikarenakan banyaknya pekerja migran Indonesia (PMI) yang pulang ke Indonesia dan diminta melakukan karantina di Jakarta.
"Kemudian kami juga ketitipan datanya PMI, Pekerja Migran Indonesia. Meskipun berasal dari provinsi, tetapi karena itu masuk di DKI, sementara karena masuk di DKI, tetap kita masukkan dalam daftar Jakarta," jelasnya.
Pemprov DKI terus berupaya meningkatkan pengetesan corona untuk melacak kasus positif corona. Terdapat beberapa strategi yang dilakukan dalam upaya pelacakan masif.
Petugas Ambulans Puskesmas Kebayoran Baru, bersiap membawa pasien yang diduga terkena virus Corona di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara, Senin (2/3). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Strategi pertama adalah mendata kunjungan ke rumah sakit untuk passive case finding atau sambil menunggu kasus bergejala datang.
ADVERTISEMENT
"Kedua, dari kasus positif di rumah sakit yang lakukan kontak tracing, kemudian turun ke lapangan, cari kasus COVID dari kasus confirm (di rumah sakit)," tutur Widyastuti.
Dan strategi terakhir adalah mencari kasus secara aktif dan masif, yakni dari hasil pemetaan daerah-daerah yang memiliki sebaran corona tinggi.
"Artinya, cari kasus positif. Kita kan sudah membuat mapping daerah-daerah, kelurahan yang merah, daerah-daerah yang laju incident rate-nya tinggi. Nah, dari situ turun, lakukan active case finding," tutup dia.
Hari ini, Senin (13/7), kasus positif virus corona di Indonesia bertambah 238 kasus, sehingga kini totalnya 14.639. Sementara angka kematian akibat corona di Jakarta bertambah 8 orang, menjadi 710 orang. Kemudian pasien sembuh tercatat bertambah 208 orang, dengan total 9.408 orang dinyatakan sembuh.
ADVERTISEMENT
=====
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
=====
Saksikan video menarik di bawah ini.