Pemprov Jatim Beri Kuota Khusus SMA/SMK Negeri bagi Anak Tenaga Medis Corona

31 Mei 2020 2:18 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubenur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Gubenur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Pemprov Jawa Timur memberikan kuota khusus SMA/SMK negeri bagi anak tenaga medis corona yang akan memasuki tahun ajaran baru.
ADVERTISEMENT
Diketahui berdasarkan UU Pemda, pengelolaan SMA/SMK negeri berada di bawah Pemprov. Sementara SD-SMP di bawah Pemkot/Pemkab.
"Pada proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) yang dimulai pekan depan, putra-putri mereka diberi kuota bersekolah di SMA atau SMK negeri di Jatim," ujar Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Sabtu (30/5) malam seperti dilansir Antara.
Anak-anak tenaga medis yang dimaksud seperti anak dari sopir ambulans, dokter, dan perawat yang ditugaskan di ruang isolasi pasien COVID-19 di rumah sakit rujukan se-Jatim.
Di tempat sama, Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Wahid Wahyudi, telah menganalisa proses penerimaan putra-putri para tenaga kesehatan tersebut untuk masuk ke SMA/SMK negeri.
Dokter Meryem Bouchbika dan rekannya Chaima memegang tabung sampel saat mereka merawat pasien COVID-19 di Unit Perawatan Intensif (ICU). Foto: REUTERS/Youssef Boudlal
Berdasarkan analisa, kata dia, dari jumlah RS rujukan di Jatim sebanyak 99 unit yang tenaga kesehatannya berjumlah 10 hingga 40 orang per rumah sakit, maka totalnya adalah 3.960 orang (99 RS x 40 orang).
ADVERTISEMENT
Kemudian dari jumlah kuota siswa SMA dan SMK negeri di Jatim yang mencapai 381.752 siswa, kuota yang diberikan untuk anak tenaga kesehatan sebesar 1 persen atau 3.817 siswa.
"Kami sudah asumsikan melalui analisa, anak tenaga kesehatan yang masuk jenjang SMA/SMK negeri tahun ini adalah 80 persen atau sebanyak 3.168 anak sehingga kuota masih lebih besar daripada kebutuhan atau semuanya tertampung," ucapnya.
Wahid berharap dengan adanya kuota khusus tersebut, para tenaga kesehatan dapat berkonsentrasi dan fokus memberikan layanan terhadap penanganan pasien COVID-19 secara maksimal. Para tenaga kesehatan tak perlu memikirkan proses PPDB anaknya yang akan masuk SMA/SMK karena sudah disiapkan kuota khusus.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
ADVERTISEMENT
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.