Pemprov Jatim Sepakat Rencana Nadiem Hapus UN: Guru Sudah Siap

12 Desember 2019 16:44 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMP N 2 Sukaraja, Bogor, Jawa Barat, Senin (22/4/2019). Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMP N 2 Sukaraja, Bogor, Jawa Barat, Senin (22/4/2019). Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
ADVERTISEMENT
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) menanggapi wacana Mendikbud Nadiem Makarim untuk menghapus Ujian Nasional (UN) atau yang disebut Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN). Pemprov Jatim sepakat dengan wacana itu.
ADVERTISEMENT
“Jatim sangat siap, enggak ada masalah,” kata Plt Kadisdik Jatim, Hudiono di Kantor Dinas Pendidikan Jatim, Jalan Genteng Kali, Surabaya, Kamis (12/12).
Hudiono menyebut, asesmen kompetensi minimum dan survei karakter yang direncanakan sebagai pengganti UN sudah mulai diterapkan di Jatim. Sejumlah sekolah di Jatim menerapkan hal tersebut untuk mengevaluasi terhadap anak didiknya.
“Saya kira teknis yang baru akan diterapkan Pak Menteri ini, Jatim sudah mempersiapkan bagaimana seorang guru membuat alat ukur asesmen yang berkaitan soal uraian, atau yang sifatnya alat ukur itu yang holistik bukan kognisi saja yang diukur. Tapi karakternya yang diukur, tentu ada alatnya membuat alat ukur itu,” jelasnya
“Kemudian, juga dari dari sisi literasinya. Kecerdasan dia menerima informasi dan sebagainya. Jatim sebelum-sebelumnya sudah melakukan program-program seperti itu,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Hudiono menuturkan sudah tiga SMA yang menerapkan asesmen kompetensi minimum dan kompetisi karakter. Yakni SMA 5 Surabaya, SMA Khadijah Surabaya, dan SMA Al Hikmah Surabaya.
Hudiono menyebut para guru di Jatim tak akan kesulitan dengan perubahan kebijakan tersebut. Pasalnya, guru sudah terbiasa dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang sering kali dibuat.
“Guru sudah terlatih ketika dia itu menggunakan RPP. Membuat RPP itu bagaimana guru membuat indikator soal. Bagaimana guru menganalisis soal,” pungkasnya.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim memberikan sambutan pada pelantikan rektor UI di kampus Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat. Foto: ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha
Mendikbud Nadiem Makarim memastikan UN terakhir kali bakal dilaksanakan tahun 2020. Untuk tahun 2021, UN akan diganti dengan asesmen kompetensi minimum dan survei karakter.
Rencananya, pelaksanaan pengganti Ujian Nasional akan dilakukan siswa yang berada di tengah jenjang sekolah, misalnya kelas 4, 8 dan 11. Nadiem berharap, hal itu dapat mendorong guru dan sekolah memperbaiki mutu pembelajaran. Namun, hasil asesmen tidak digunakan untuk basis seleksi siswa ke jenjang selanjutnya.
ADVERTISEMENT