Pemuda di Semarang Dikeroyok 6 Orang hingga Tewas, Polisi Buru Pelaku

21 Agustus 2020 19:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Pengeroyokan Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pengeroyokan Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan
ADVERTISEMENT
Seorang pemuda di Semarang yang bernama Muhammad Andik Kurniawan (25) tewas dikeroyok oleh 6 orang. Andik tewas dikeroyok di salah satu kawasan Beringin Ngaliyan pada Juni 2020 lalu. Namun, polisi baru merilis kasus itu pada Jumat (21/8). Kanit Resmob Polrestabes Semarang Iptu Reza Arif Hadafi mengatakan selain dikeroyok, Andik ditusuk di sejumlah bagian tubuhnya oleh salah satu dari enam pengeroyok tersebut. Kini, polisi menggelar olah tempat kejadian perkara.
ADVERTISEMENT
“Jadi hari ini kami olah TKP lanjutan, dan mendapatkan bukti baru yaitu rekaman CCTV dari minimarket tak jauh dari lokasi kejadian,” kata Reza.
Sebelum ditusuk, kata Reza, Andik sempat cekcok dengan salah satu pelaku.Reza kemudian mendapati rekaman CCTV detik-detik pengeroyokan yang menewaskan Andik. CCTV itu didapat dari sebuah minimarket yang lokasinya hanya sepelemparan batu dari tempat Andik dikeroyok dan ditusuk.
Dari rekaman CCTV tersebut, kata Reza, diketahui Andik tak hanya mengalami luka tusuk namun juga sempat dihantam menggunakan barnekel di bagian kepala oleh salah satu pelaku.
Reza menjelaskan, dari keterangan sejumlah saksi korban, insiden bermula saat Andik mendatangi kios tato di kawasan Beringin Ngaliyan. Kios tato itu milik pelaku bernama Beni. Keduanya, kata Reza, merupakan kawan lama. Di lokasi, kata saksi, entah apa yang melatari, Andik sempat cekcok dengan Beni.
ADVERTISEMENT
Reza mengatakan, dari keterangan para saksi korban dikeroyok oleh teman-temannya Beni dan sempat ditusuk. Belum diketahui siapa yang menusuk.
“Nah dari hasil analisa CCTV dari minimarket, kita tahu yang bersangkutan sempat mendapat pemukulan korban di bagian kepala,” ujarnya.
Di rekaman CCTV tersebut, kata Reza, usai dipukul Andik masih tampak berdiri dan masuk ke dalam minimarket. Diduga untuk menghindari kejaran para pelaku.
“Kemudian akhirnya jatuh tersungkur di depan pintu minimarket,” ujarnya.
Reza mengatakan, korban sempat mendapatkan pertolongan dan dilarikan ke rumah sakit terdekat. Namun, nyawa korban tak tertolong dan meninggal pada Minggu 28 Juni pukul 02.00 WIB.
“Yang mematikan korban di pukul di bagian kepala dan luka di perut,” kata Reza.
ADVERTISEMENT
Reza mengatakan, dari para saksi dan barang bukti berupa rekaman CCTV pihaknya mendapatkan keterangan, ternyata yang mengeroyok Andik ini adalah kelompok bernama Perompak Original.
“Dugaan sementara hasil penyelidikan kami ada enam orang (pelaku). Tersangka pengelola tato dan temannya. Yang jelas korban dan tersangka saling kenal. Saat ini dalam pengejaran kami semuanya,” kata Reza.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)