Pemuda Tewas Disabet Gir: Siswa SMA Muhammadiyah 2, Anak Anggota DPRD di Kebumen

4 April 2022 15:49 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas melakukan olah TKP di lokasi seorang pria berinisial D (18) diduga disabet gir oleh orang tak dikenal hingga tewas di Jalan Gedongkuning, Kota Yogyakarta. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Petugas melakukan olah TKP di lokasi seorang pria berinisial D (18) diduga disabet gir oleh orang tak dikenal hingga tewas di Jalan Gedongkuning, Kota Yogyakarta. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Terungkap sosok pemuda yang tewas diduga akibat sabetan gir di bagian kepala oleh orang tak dikenal di Jalan Gedongkuning, Kota Yogya, pada Minggu (3/4) dini hari. Korban adalah siswa SMA Muhammadiyah 2 Yogya.
ADVERTISEMENT
Korban juga merupakan anak dari salah seorang anggota DPRD Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, yang menuntut ilmu di Kota Yogya.
Kepala SMA Muhammadiyah 2 Yogya, Slamet Purwo, menjelaskan korban bernama Daffa Adzin Albasith (17), siswa kelas 11 IPS 3.
Saat kejadian, menurut Slamet, korban dan rekan-rekannya tengah keluar indekos untuk mencari makan sahur.
"Anak-anak kami itu akan mencari makan sahur. Kemudian dibuntuti oleh 2 motor (pelaku), 1 motor itu (boncengan) 3 orang, 1 lagi 2 orang," kata Slamet ditemui di SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta, Senin (4/4).
Kepala SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta Slamet Purwo. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Slamet mengatakan, ada beberapa anak yang keluar naik motor untuk mencari makan, termasuk Daffa. Saat itu, Daffa membonceng salah satu rekannya.
Anak-anak ini merupakan siswa yang berasal dari luar kota. Mereka sebenarnya hendak pulang kampung lantaran kembali bersekolah daring. Siswa kelas 10 dan 11 mulai hari ini bersekolah daring karena siswa kelas 12 menjalani ujian.
ADVERTISEMENT
"Mereka mau pulang kampung. Karena besok mau pulang karena pembelajaran online, kelas 12 kan ujian, masuk di sekolah. Kemudian kelas 11-10 online," ujar Slamet.
Ketika hendak mencari makanan sahur, korban dan rekannya dibuntuti 2 motor. 1 motor berboncengan 2 orang dan satunya lagi berboncengan 3 orang.
"Ketika di spion melihat ada motor yang membuntuti kemudian anak-anak kami mencari selamat (mencoba kabur menyelamatkan diri)," jelas Slamet.
Ilustrasi kejahatan jalanan. Foto: Muhammad Faisal Nu'man
Namun nahas, Daffa dan rekannya tetap dikejar pelaku. Daffa yang membonceng kena sabetan benda tajam yang diduga kuat adalah gir.
"Daffa kena sabetan benda tajam yang kita perkirakan semacam gir, mengenai kepala belakang," terang Slamet.
Korban lantas dibawa ke RSPAU Hardjolukito untuk mendapatkan perawatan. Pihak sekolah pun langsung meluncur ke rumah sakit dan berkoordinasi dengan pihak orang tua. Namun sayangnya, pada pukul 09.30 WIB, nyawa Daffa tak bisa terselamatkan.
ADVERTISEMENT
"Kami dengan orang tua (terus) koordinasi, komunikasi. Setelah selesai dikafani, disalatkan jenazah Daffa dibawa ke tempat tinggalnya di Kebumen dimakamkan dan kami mengiringi," ungkap Slamet.

Selama Sekolah di Yogya, Korban Tinggal di Indekos

Selama bersekolah di SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta, Daffa tinggal di indekos di kawasan Kusumanegara. Dia selama ini cukup aktif di Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) atau organisasi semacam OSIS. Sementara, ayah Daffa adalah anggota DPRD Kebumen.
"Setahu saya informasinya ayah Daffa adalah anggota dewan. Yang kedua orang tua sudah berkoordinasi dengan pemerintah setempat di Kebumen (terkait kasus ini)," papar Slamet.
Slamet memastikan kasus ini tengah ditangani Polsek Kotagede dan Polda DIY. Harapannya, tentu kasus ini bisa diusut tuntas.
Petugas melakukan olah TKP di lokasi seorang pria berinisial D (18) diduga disabet gir oleh orang tak dikenal hingga tewas di Jalan Gedongkuning, Kota Yogyakarta. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Dirreskrimum Polda DIY Kombes Ade Ary Syam Indradi telah memastikan korban dan rekannya dianiaya 5 orang yang saling berboncengan pada Minggu pukul 02.10 WIB.
ADVERTISEMENT
"Pelaku diduga menggunakan kendaraan bermotor roda dua. 2 kendaraan, 1 kendaraan ditumpangi 2 orang dan 1 kendaraan lagi ditumpangi 3 orang," kata Ade Ary ditemui saat olah TKP, Senin (4/4).
Dari hasil penyelidikan sementara, diduga korban mengalami luka di bagian wajah setelah disabet menggunakan gir.
"Alat yang digunakan menggunakan gir. Iya kemungkinan (disabetkan)," rincinya.
Ade Ary dan jajarannya kini masih mendalami motif kejahatan jalanan ini. Namun ia enggan menyebut peristiwa ini sebagai klitih, karena klitih sebenarnya memiliki arti yang baik.
"Kejahatan jalanan, tidak ada istilah klitih, adanya kejahatan jalanan. Karena klitih itu sebenarnya budaya yang jalan-jalan sore. Tolong kita hilangkan kata-kata klitih karena berkonotasi dengan tidak baik," tegasnya.