Penasaran Peneliti BRIN Berujung Temuan Paracetamol di Teluk Jakarta

4 Oktober 2021 16:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dulu, Muara Baru cuma empang. Pengembangan pantai utara Jakarta sejak 1960an membawa kampung, kawasan industri, gedung tinggi, juga kawasan elite menjorok ke laut.  Foto: shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Dulu, Muara Baru cuma empang. Pengembangan pantai utara Jakarta sejak 1960an membawa kampung, kawasan industri, gedung tinggi, juga kawasan elite menjorok ke laut. Foto: shutterstock
ADVERTISEMENT
Temuan paracetamol di teluk Jakarta kini tengah jadi perbincangan. Rupanya, temuan ini berawal dari rasa penasaran para peneliti khususnya Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
ADVERTISEMENT
"Sebenarnya simpel sekali, sebenarnya sederhana sekali pada saat itu. Balik ke beberapa tahun yang lalu itu sederhana sekali. Saya hanya penasaran dan hanya ingin tahu paracetamol itu terdeteksi atau tidak, ternyata terdeteksi. Kira-kira seperti itu alasannya," kata salah satu peneliti di Pusat Penelitian Oseanografi BRIN, Wulan Koagouw, dalam konferensi pers virtual, Senin (4/10).
Wulan mengatakan, rasa penasaran itu bukan ditujukan untuk kandungan paracetamol secara khusus. Tapi, kandungan obat secara keseluruhan.
“Saya justru diawal mulanya bukan meneliti paracetamol tapi meneliti obat lainnya yang belum diteliti di Indonesia," tambah dia.
Kapal nelayan di kawasan Muara Angke, Jakarta Utara, Sabtu (2/10). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Wulan mengatakan, penelitian obat paracetamol karena kandungan ini sangat banyak dikonsumsi di Indonesia. Bahkan dia menyebut, sejumlah penyakit ringan pasti diobati dengan paracetamol.
ADVERTISEMENT
“Kita tahu bersama paracetamol adalah salah satu yang paling banyak dikonsumsi, pusing paracetamol, apa-apa paracetamol, dan banyak juga terkandung dalam obat-obatan lainnya secara bebas tanpa perlu resep dokter jadi kita bisa mengaksesnya kapan aja,” tutur dia.
Paracetamol sendiri umumnya adalah jenis obat untuk meredakan demam dan juga nyeri. Sebagai peneliti, Wulan mengatakan ke depannya ia ingin meneliti kandungan obat-obatan lain, tidak hanya paracetamol.
“Tapi kalau misalnya saya punya funding yang gede, saya punya waktu yang lama nyari resourch-nya, saya tentu akan mau meneliti selain paracetamol,” papar yang sedang menempuh pendidikan doktoral di University of Brighton itu.