Penataan Stasiun Manggarai hingga Jakarta Kota Selesai 3 Bulan

24 Juni 2020 23:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah pengemudi angkutan bajaj dan Angkot mengantre di lokasi baru yang telah disediakan di kawasan Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Jumat (12/6).  Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah pengemudi angkutan bajaj dan Angkot mengantre di lokasi baru yang telah disediakan di kawasan Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Jumat (12/6). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Moda transportasi di DKI Jakarta sudah mulai diintegrasikan dengan diresmikannya stasiun terpadu. Stasiun terpadu tahap pertama yakni di Sudirman, Tanah Abang, Juanda, dan Pasar Senen.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, integrasi moda transportasi juga dilakukan di 5 stasiun lainnya yakni Manggarai, Tebet, Gondangdia, Palmerah, dan Jakarta Kota.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengatakan penataan di 5 stasiun tersebut agar menjadi stasiun terpadu ditargetkan tuntas dalam 3 bulan.
"(Penataan) sudah dimulai. (Target) 3 bulan," ujar Anies usai meneken MoU dengan Dirut KAI, Didiek Hartantyo, mengenai stasiun terpadu di Balai Kota, Jakarta, Rabu (24/6).
Anies menyatakan dengan adanya tambahan 5 stasiun terpadu, masyarakat akan dimudahkan dalam mengakses transportasi umum ke depannya.
Sejumlah penumpang bersiap menaiki rangkaian KRL di Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Kamis (11/6). Foto: Fauzan/ANTARA FOTO
Sebab selama ini, kata Anies, belum adanya integrasi antar moda merupakan salah satu problem yang membuat masyarakat enggan memakai transportasi umum. Sehingga dengan stasiun terpadu, masyarakat bakal semakin mudah ketika berpindah-pindah moda transportasi.
ADVERTISEMENT
"Selama ini perpindahan antar moda diserahkan kepada warga untuk memikirkan sendiri. Yang penting bisnya menyiapkan sampai halte. Yang kereta api pokoknya sampai stasiun. Tapi tersambung tidaknya itu tidak kita pikirkan. Selama ini begitu," ucapnya.
"Sekarang kami yang mengelola transportasi darat di Jakarta dan KAI yang mengelola kereta api, MRT juga ada kereta api. Sekarang kita yang memikirkan sehingga warga akan merasakan kemudahan naik kendaraan umum karena pindahnya mudah. Supaya masyarakat yang menggunakan kendaraan umum bisa pindah secara leluasa. Kan transfer dari bis ke kereta, dari kereta ke angkutan lain, apakah bis, apakah angkot, apakah ojek, apakah taksi. Itu sebagai satu kesatuan supaya perpindahan antar moda itu smooth," jelasnya.
Personel TNI mengunakan masker berjaga di Stasiun Manggarai, Jakarta. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Anies menambahkan, integrasi moda transportasi ke depan tidak hanya soal perpindahan penumpang, melainkan hingga ke aspek tiket.
ADVERTISEMENT
"Harus sampai ticketing supaya masyarakat lebih mudah lagi. Baru mulai pembahasan. Mudah-mudahan tidak terlalu lama karena teknologinya sudah ada kok," tutupnya.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.