Pencarian Besar-besaran Korban Lion Air Dimulai Lagi Pagi Ini

30 Oktober 2018 6:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Proses evakuasi puing pesawat Lion Air JT-610 (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Proses evakuasi puing pesawat Lion Air JT-610 (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pencarian bangkai badan utama kapal Lion Air JT-610 dan jasad para korban dilakukan 24 jam nonstop sejak Senin (29/10). Namun malam hari tadi, pencarian tidak dilakukan dengan penyelaman, hanya dilakukan pemantauan di permukaan karena sejumlah faktor keamanan dan cuaca.
ADVERTISEMENT
Selasa (30/10) pagi ini, pencarian besar-besaran dimulai lagi, termasuk mencari kotak hitam (black box) pesawat. Pencarian mulai akan dilakukan sekitar pukul 07.00 WIB hingga sekitar pukul 11.00 WIB, informasi terkini terkait pencarian tersebut akan diumumkan secara berkala oleh sejumlah pihak terkait.
Basarnas dibantu TNI dan Polri bekerja sama mengerahkan personilnya menyisir lokasi jatuhnya pesawat di perairan Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat. Basarnas membagi pencarian dalam dua daerah.
Puing-puing pesawat Lion Air JT-610 (Foto: Fauzan Anangga/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Puing-puing pesawat Lion Air JT-610 (Foto: Fauzan Anangga/kumparan)
Daerah prioritas pertama yakni di dalam laut, dilakukan oleh KRI Rigel, KN SAR Basudewa Jakarta, Kapal Baruna Jaya dan Kapal Pertamina menggunakan total empat kapal, untuk mencari badan pesawat.
Sementara itu di daerah prioritas kedua yakni di permukaan laut, akan dilakukan oleh 15 kapal milik Basarnas, Kementerian Perhubungan, Polair, KPLP dan Beacukai. Pencarian dilakukan untuk menemukan serpihan pesawat maupun jenazah yang mengambang.
Petugas Basarnas, TNI, Polri terus menyisir lokasi puing-puing pesawat Lion Air JT-610. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Petugas Basarnas, TNI, Polri terus menyisir lokasi puing-puing pesawat Lion Air JT-610. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Basarnas juga bekerjasama dengan Asosiasi Kontraktor Survei Laut Indonesia (AKSLI) dalam melakukan pencarian ini. Pihak AKSLI mengerahkan tiga alat pencari bangkai pesawat yakni sense and sonar, multibeam echosounder dan tim locator.
ADVERTISEMENT
Ketiga alat itu akan diletakkan di 2 kapal, yakni KR SAR Basudewa Jakarta kapal Pertamina. Emergency Light juga disediakan untuk membantu pencarian.
Proses evakuasi pesawat Lion Air JT-610 (Foto: ANTARA/M Ibnu Chazar)
zoom-in-whitePerbesar
Proses evakuasi pesawat Lion Air JT-610 (Foto: ANTARA/M Ibnu Chazar)
Tak hanya itu, Basarnas pun sudah meminta Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) untuk menurunkan kapal Baruna Jaya yang kemarin telah melakukan pencarian bersama KRI Rigel.
Basarnas optimistis pencarian pagi ini berlangsung lancar. Sebab menurut prediksi cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Selasa (10/30) pagi hari ini cuaca di sekitar lokasi pencarian cerah berawan hingga siang.
Selain sempat terkendala cuaca, sejauh ini diketahui proses pencarian pesawat agak sulit karena terdapat kandungan lumpur dalam air dan avtur yang berceceran di permukaan air. Arus bawah laut yang cukup kencang juga jadi kendala.
Sejumlah kantung jenazah tiba di dermaga JICT (Foto: Fanny Kumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah kantung jenazah tiba di dermaga JICT (Foto: Fanny Kumawardhani/kumparan)
Sementara itu terkait jenazah yang ditemukan, hingga Senin (29/10) malam tadi tercatat ada 24 kantong jenazah korban yang diterima RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. Pihak keluarga korban diminta untuk memberikan data-data ante mortem kepada tim medis untuk membantu proses identifikasi yang akan dimulai hari ini.
ADVERTISEMENT
Duka dan rasa cemas jelas melingkupi hati para keluarga korban. Hingga kini pihak Lion Air telah menerbangkan 166 orang keluarga korban dari berbagai daerah ke Jakarta untuk memudahkan proses identifikasi dan penyebaran informasi. Mereka ditempatkan di Hotel Ibis di daerah Cawang, Jakarta Timur.