Pencuri Ternak Bersenjata Tewaskan 53 Penduduk Desa di Nigeria

13 Juni 2021 4:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Kambing. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kambing. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Pencuri ternak bersenjata telah menewaskan 53 orang di negara bagian Zamfara, Nigeria. Mereka mengendarai motor dan menyerbu sejumlah desa pada Kamis hingga Jumat (11/6).
ADVERTISEMENT
Puluhan pria bersenjata tersebut menyerbu desa Kadawa, Kwata, Maduba, Ganda Samu, Saulawa, Askawa di distrik Zurmi, dengan menembaki warga.
Mereka menyerang petani yang tengah berada di ladang dan mengejar warga lain yang melarikan diri untuk menghindari serangan.
Juru bicara polisi Zamfara Mohammed Shehu mengatakan 14 mayat telah dibawa ke ibu kota negara bagian Gusau pada hari Jumat, dan menambahkan bahwa polisi telah dikerahkan di daerah tersebut.
Penduduk setempat mengatakan 39 mayat lagi telah ditemukan dan dimakamkan di kota tetangga, Dauran.
"Kami menemukan 28 mayat kemarin dan 11 lainnya pagi ini dari desa dan menguburkan mereka di sini," kata warga Dauran Haruna Abdulkarim, dikutip dari AFP.
Ilustrasi penembakan. Foto: Shutter Stock
"Berbahaya melakukan pemakaman di sana (Zamfara) karena bandit bersembunyi di hutan Zurmi dan bisa kembali menyerang pemakaman," kata warga lain, Musa Arzika.
ADVERTISEMENT
Desa-desa di distrik Zurmi telah berulang kali diserang oleh bandit. Penduduk setempat memblokir jalan raya utama pekan lalu, meminta pihak berwenang untuk bertindak mengakhiri serangan.
Sejumlah wilayah di Nigeria beberapa tahun terakhir menjadi mangsa gerombolan pencuri ternak yang menyerang desa dan juga membunuh serta menculik penduduk, menjarah hingga membakar rumah.
Para penjahat juga merampok sekolah dan menculik siswa untuk mendapatkan uang tebusan. Lebih dari 850 siswa telah diculik sejak Desember 2020, tetapi sebagian besar telah dibebaskan setelah pembayaran uang tebusan.
Kelompok bandit tersebut sebagian besar dimotivasi oleh keuntungan finansial dan tidak memiliki kecenderungan ideologis. Operasi militer dan tawaran amnesti gagal mengakhiri serangan.
Dalam sebuah siaran pada hari Jumat, gubernur negara bagian Zamfara Bello Matawalle mengimbau warga untuk membela diri dari pada bandit pembunuh tersebut.
ADVERTISEMENT