news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pendampingan Sosial Pasien Corona Perlu Dilakukan untuk Tingkatkan Kesembuhan

21 Oktober 2020 18:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mural tentang pandemi COVID-19 Foto: Dhemas Reviyanto/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Mural tentang pandemi COVID-19 Foto: Dhemas Reviyanto/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Pendampingan sosial dengan memberikan penguatan di kalangan masyarakat dinilai perlu dilakukan. Hal ini berguna untuk mengikis stigma negatif pada pasien yang terkena virus corona.
ADVERTISEMENT
Independent Pekerja Profesional Indonesia Nurul Eka Hidayat mengatakan, pendampingan sosial yang dilakukan dengan capacity building secara berjenjang dari level terendah RT, RW, hingga kelurahan atau desa.
Pendampingan itu dengan memberikan pelatihan dan bimbingan teknis seputar penanganan virus corona.
"Penguatan dilakukan dengan berjejaring menjadi sekutu-sekutu pelayanan kesehatan. Ini di semua sektor," ujar Nurul dalam diskusi 'Penguatan Sistem Sosial Penanganan Penyintas COVID-19' dikutip dari laman COVID-19.
Nurul mengatakan, sangat penting bagi masyarakat untuk melibatkan diri dalam menangani masalah corona. Keterlibatan orang lokal atau tetangga terdekat jauh lebih baik dalam meningkatkan kesembuhan dan menekan angka penyebaran corona.
"Akan lebih baik yang terlibat itu orang lokal karena memudahkan dari budaya dan bahasanya," kata Nurul.
Ilustrasi penggunaan ojek online di tengah pandemi corona. Foto: Maulana Saputra/kumparan
Tim Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan COVID-19 Urip Purwono mengatakan, stigma selalu muncul pandemi menyerang.
ADVERTISEMENT
Urip mengatakan, stigma orang terkonfirmasi corona dianggap lebih bahaya walaupun mereka sudah sembuh, masih dijauhi.
"Dengan adanya stigma ada kecenderungan bagi masyarakat untuk menyembunyikan simtom. Ini lebih berbahaya," ujar Urip.
Sementara, Ketua Jaringan Rehabilitasi Psikososial Indonesia (JRPI) Irmansyah menjelaskan stigma tersebut adalah keliru. Seharusnya, pasien mendapatkan dukungan agar tak tertimpa 'beban ganda'.
"Orang terkonfirmasi positif COVID-19 di stigma luar biasa yang membuat mereka tertimpa beban ganda, sudah mengalami penyakit dan dijauhi lingkungan sosial. Ini suatu kondisi yang tidak menguntungkan," ungkap Irmansyah.