Penderita Virus Corona di Kanada Tembus 100 Ribu Orang

Petugas medis membawa pasien yang terinfeksi virus corona di Rumah Sakit Mount Sinai di Toronto, Ontario, Kanada. Foto: Carlos Osorio / REUTERS

Penderita virus corona di Kanada pekan ini tembus 100 ribu orang. Peningkatan kasus baru di Kanada memang mulai menurun, namun para ahli khawatir masyarakat lengah dan gelombang baru corona tercipta.

Diberitakan Reuters, angka penderita 100 ribu dicapai Kanada pada Kamis (18/6). Kanada menempati posisi 18 negara dengan penderita corona terbanyak di dunia.

Sementara angka kematian mencapai 8.266 orang, posisi ke-12 di seluruh dunia. Sebanyak 80 persen kematian terjadi di panti jompo, menimpa para lansia.

Para ahli di Kanada mengatakan pemerintah telah melakukan langkah tepat untuk membendung penyebaran virus corona. Angka penderita memang merangkak naik, tapi mulai menurun kurvanya.

Petugas medis menggunakan masker saat menggelar unjuk rasa di depan Rumah Sakit Santa Cabrini di Montreal, Quebec, Kanada. Foto: Christinne Muschi/REUTERS

Itulah sebabnya 10 provinsi di Kanada mulai membuka perekonomian mereka. Lockdown dilonggarkan di seluruh negeri, kecuali Montreal dan Toronto, dua kota terbesar di Kanada.

Para pekerja medis khawatir kondisi ini akan membuat masyarakat lalai pada imbauan menjaga kesehatan. Kepala Tim Medis Kanada Theresa Tam tetap menyerukan masyarakat untuk terus memakai masker jika keluar rumah.

"Virusnya belum hilang. Kami meminta seluruh warga Kanada untuk mengingatkan diri mereka sendiri bahwa ini bukan masa normal," kata Tam kepada Reuters.

Tam mengatakan ada kemungkinan gelombang kedua corona akan muncul akhir tahun ini. Fasilitas kesehatan akan semakin kewalahan jika gelombang kedua corona bersamaan dengan wabah influenza yang biasa muncul di penghujung tahun.

Seorang pesepeda melintasi batas social distancing di Taman Trinity Bellwoods, Toronto, Kanada, Kamis (28/5). Foto: Reuters/Chris Helgren

(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)

***

Yuk! bantu donasi atasi dampak corona