Penderita Virus Corona di Kapal Pesiar Jepang Bertambah 70 Orang

16 Februari 2020 11:57 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penumpang kapal pesiar Diamond Princess berdiri di balkon usai menjemur pakaian saat menjalani karantina di Daikoku Pier Cruise Terminal, Yokohaman, Jepang. Foto: AFP/JIJI PRESS
zoom-in-whitePerbesar
Penumpang kapal pesiar Diamond Princess berdiri di balkon usai menjemur pakaian saat menjalani karantina di Daikoku Pier Cruise Terminal, Yokohaman, Jepang. Foto: AFP/JIJI PRESS
ADVERTISEMENT
Dari hari ke hari penderita virus corona di kapal pesiar yang dikarantina di Jepang terus bertambah. Pada Minggu (16/2) ada 70 penderita baru dari kapal Diamond Princess tersebut.
ADVERTISEMENT
Hal ini disampaikan Menteri Kesehatan Jepang Katsunobu Kato seperti dikutip Reuters. Dia mengatakan, total jumlah penderita virus corona dari kapal pesiar milik Carnival Corp itu adalah 355 orang.
"Sejauh ini kami telah melakukan tes terhadap 1.219 orang. Dari jumlah itu, 355 orang positif. Sebanyak 73 orang di antaranya tidak menunjukkan gejala," kata Kato.
Kapal Diamond Princess yang berisikan 3.700 orang menjalani karantina di pelabuhan Yokohama sejak 3 Februari setelah seorang penumpangnya yang turun di Hong Kong positif virus corona.
Suasana di kapal pesiar Diamond Princess yang bersandar di Tokyo, Jepang. Foto: REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Rencananya karantina akan berakhir pada 19 Februari. Pada 18 Februari akan dilakukan pemeriksaan medis oleh tim kesehatan Jepang terhadap seluruh penumpang. Mereka yang dinyatakan negatif boleh turun kapal pada 21 Februari mendatang.
ADVERTISEMENT
Ada 78 kru warga negara Indonesia di kapal tersebut. Mereka terus melakukan kontak dengan Kedutaan Besar RI di Tokyo. Menurut Eko Junor, Koordinator Fungsi Penerangan KBRI Tokyo, tidak ada WNI yang terjangkit.
"Kabarnya baik. Menurut NHK World, setelah masa Karantina semuanya akan dicek lagi di lembaga kesehatan (untuk memastikan tidak terkena coronavirus) sebelum bisa kembali ke masyarakat," kata Eko saat dihubungi kumparan.