Pendingin Udara Masjidil Haram Dibersihkan 9 Kali Sehari untuk Cegah Corona

6 Maret 2020 8:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah jemaah berjalan di area sekitar Ka'bah di dalam Masjidil Haram, Arab Saudi, Kamis (5/3). Foto: AFP/ABDEL GHANI BASHIR
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah jemaah berjalan di area sekitar Ka'bah di dalam Masjidil Haram, Arab Saudi, Kamis (5/3). Foto: AFP/ABDEL GHANI BASHIR
ADVERTISEMENT
Pemerintah Arab Saudi melakukan tindakan pembersihan ekstrem di Masjidil Haram untuk mencegah virus corona. Salah satunya adalah membersihkan mesin pendingin udara hingga sembilan kali dalam sehari.
ADVERTISEMENT
Hal ini disampaikan oleh Kepresidenan Urusan Dua Masjid Suci di Arab Saudi, seperti dikutip Arab News, Kamis (5/3). Selain dibersihkan sembilan kali sehari, pendingin udara dan filternya disterilisasi dengan radiasi ultraviolet.
Langkah ini dilakukan demi mencegah virus corona asal China yang telah menjangkiti lebih dari 80 ribu orang dan menewaskan 3.000 orang. Di Saudi sendiri ada lima orang yang terinfeksi virus corona, tertular dari Iran.
Sejumkah pekerja berada di dekat Ka'bah yang kosong dari pada jemaah di dalam Masjidil Haram, Arab Saudi, Kamis (5/3). Foto: AFP/ABDEL GHANI BASHIR
Pemerintah Saudi sebelumnya mengambil langkah untuk menutup wilayah tawaf di pelataran sekitar Ka'bah dan jalur sa'i antara safa dan marwah. Dalam berbagai foto yang beredar, wilayah Ka'bah kosong dari jemaah, untuk dilakukan pembersihan dan sterilisasi.
Tawaf dan Sa'i adalah bagian dari rangkaian ibadah umrah yang untuk sementara ditangguhkan oleh pemerintah Saudi. Penangguhan umrah berlaku untuk seluruh umat Islam dari seluruh dunia, termasuk warga Saudi sendiri.
ADVERTISEMENT
Pengurus Masjidil Haram telah mengerahkan 4.000 tim pembersih untuk meningkatkan kebersihan Masjid paling suci bagi umat Islam tersebut. Sistem pendingin udara di Masjidil Haram sangat canggih dengan filter berlapis untuk memberikan udara bersih bagi jemaah.
Petugas kebersihan membersihkan Masjidil Haram di tengah wabah virus corona Foto: REUTERS/Ganoo Essa