Pendukung Calon Lurah yang Kalah di Sleman Rusak Jalan Desa

22 Desember 2020 16:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi lubang jalan Foto: dok. Visordown
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi lubang jalan Foto: dok. Visordown
ADVERTISEMENT
Sejumlah pendukung calon lurah merusak sebuah jalan desa di Pedukuhan Krapyak IX, Kalurahan Margoagung, Kapanewon Seyegan, Kabupaten Sleman, Selasa (22/12) pagi. Mereka diduga nekat merusak jalan desa lantaran calon yang dijagokannya kalah dalam pemilihan lurah 20 Desember lalu.
ADVERTISEMENT
Kaur Keuangan atau Danarto Kalurahan Margoagung, Priyo Sujono, menjelaskan pihak pemerintah desa memutuskan untuk tidak membawa permasalahan ini ke ranah hukum. Menurutnya permasalahan ini sudah selesai dimediasi.
"Tidak akan dibawa ke ranah hukum. Dari masyarakat sudah dikondisikan. Kami sempat menghubungi calon supaya meredam tidak berkepanjangan," kata Priyo ditemui di kantornya, Selasa (22/12).
Ilustrasi pilkada Foto: Embong Salampessy/Antara
Priyo menjelaskan bahwa perusakan itu merupakan wujud kekecewaan sesaat. Para warga pun memahami apa yang terjadi.
"Intinya permasalahan sudah selesai. Warga masyarakat menyadari semua, kita satu keluarga, satu wilayah, saudara semua," katanya.
Pemerintah desa tidak ingin memperpanjang masalah ini. Pasalnya dikhawatirkan akan semakin berbuntut panjang dan memperkeruh suasana antar dukuh.
"Hal-hal semacam ini ya nanti mohon diinformasikan kepada segala lapisan masyarakat bahwa yang terjadi di Kalurahan Margoagung, Seyegan, sudah selesai," katanya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Widodo (35), salah seorang warga, menjelaskan bahwa sekitar pukul 07.00 WIB warga dari padukuhan sebelah datang ke jalan tersebut. Mereka yang merupakan pendukung salah satu calon lurah turun dari mobil pikap dan merusak jalan dengan linggis dan kapak.
"Jam 7 tadi sekitar 12 orang. Satu pikap, turun 10 orang. Langsung gitu (dirusak) pakai linggis sama kampak (kapak). Tetangga padukuhan," kata Widodo.
"Katanya karena cuma suara saja. Di sini Krapyak 9. Berlangsung sekitar 15 menit tadi. Warga sini keluar. Setelah itu pada pergi semua," ujarnya.
Widodo menjelaskan warga setempat tidak pernah menjanjikan suara pada salah satu calon lurah. Dia pun menyesalkan peristiwa ini. Meski begitu dia menjelaskan warga di pedukuhan tersebut kondusif.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, calon lurah tersebut memang sempat membantu pengaspalan jalan desa itu. Hanya saja pengaspalan jalan tersebut atas inisiatif dia sendiri bukan permintaan warga.
"Memang salah satu calon bantu (pengaspalan jalan) tapi bukan permintaan warga, inisiatif calon sendiri. Sebelumnya tidak ada janji-janji untuk calon juga," katanya.
Dari hasil pilurah di Margoagung diketahui calon nomor 1 Djarwo Suharto memperoleh 42,39 persen suara atau 2.839 suara. Sementara calon nomor 2 Sudarman memperoleh 2.178 suara atau 32,52 persen.
Kemudian calon nomor 3 Suprihono mendapatkan 73 suara atau 1,09 persen. Dan calon nomor 4 Raden Edi Yulianto memperoleh 1.608 suara atau 24,01 persen.