Pengacara: Kondisi Abu Bakar Ba'asyir Terus Menurun

29 Januari 2019 13:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengacara Abu Bakar Ba'asyir, Mahendradatta. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pengacara Abu Bakar Ba'asyir, Mahendradatta. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Narapidana kasus terorisme Abu Bakar Ba'asyir saat ini menjalani pemeriksaan rutin di RSCM Kencana, Jakarta Pusat. Pantauan kumparan di lokasi hingga pukul 12.30 WIB pemeriksaan masih terus berjalan.
ADVERTISEMENT
Salah satu pengacara Abu Bakar Ba'asyir, Mahendradatta, tidak bisa memungkiri bahwa kondisi kesehatan kliennya terus mengalami penurunan. Mahendra mengatakan hal itu wajar mengingat usia Ba'syir yang sudah menginjak 81 tahun.
"Jangan kita dibilang sehat, jangan. Pasti sudah ada penyakit seperti gangguan jantung, penyempitan pembuluh darah layaknya orang tua. Tadi secara sekilas itu sudah ditemukan tim dokter, detailnya saat ini lagi dilaksanakan pemeriksaan. Biarkan RSCM yang menyatakan status dari ustaz," kata Mahendradatta di RSCM Kencana, Jakarta Pusat, Selasa (29/1).
Mahendra juga kembali menegaskan bahwa Ba'asyir sudah tidak layak untuk tetap ditahan di lapas Gunung Sindur. Seluruh pihak kuasa hukum Ba'asyir juga sepakat dengan itu.
Abu Bakar Ba'asyir ketika menjalani persidangan, 16 Juni 2011. (Foto: AFP/Romeo Gacad)
zoom-in-whitePerbesar
Abu Bakar Ba'asyir ketika menjalani persidangan, 16 Juni 2011. (Foto: AFP/Romeo Gacad)
"Pihak yang mendampingi ustaz kami sepakat setelah mendengar penjelasan dokter, ustaz tidak layak untuk ditahan. Jadi ada empat kategori menurut WHO seseorang tidak layak untuk tetap ditahan salah satunya kesehatan. Kemudian kalau kita bicara kemanusiaan dan kesehatan ini memang sudah memenuhi (tidak ditahan)," jelas Mahendra.
ADVERTISEMENT
Saat ini, ada sekitar lima orang dokter yang tengah melakukan pemeriksaan kepada Ba'asyir. Putra ketiga Ba'asyir, Abdul Rochim, disebut ikut mendampingi pemeriksaan ayahnya di RSCM.
"Dokter ada banyak dengan segala peralatannya yang tidak ada di lapas dan ini masih berlanjut. Putranya juga ada di atas mendampingi," ucap Mahendra.
Kegembiraan keluarga narapidana terorisme Abu Bakar Ba'asyir sirna setelah mengetahui pembebasan tanpa syarat batal terlaksana. Keluarga mencurigai, perubahan sikap pemerintah ini lantaran adanya tekanan asing.
Putra Ba'asyir, Abdul Rochim, mengatakan, seharusnya Rabu (23/1) ayahnya bisa pulang ke Solo berkumpul lagi bersama keluarga setelah 9 tahun dipenjara di Lapas Nusa Kambangan dan Gunung Sindur. Namun pada Selasa sore (22/1), harapan pupus setelah pembebasan batal dilakukan.
ADVERTISEMENT
Penandatanganan surat setia kepada Pancasila menjadi batu ganjalan bagi Abu Bakar Ba'asyir untuk bebas. Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly meminta keluarga untuk berkomunikasi dengan Ba'asyir guna membujuk agar mau tanda tangan.