Pengakuan Pasangan Pengantin di Jatim yang Tunda Resepsi karena Virus Corona

25 Maret 2020 14:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Khofifah jamu pasangan pengantin yang taati imbauan pemerintah di Gedung Negara Grahadi. Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Khofifah jamu pasangan pengantin yang taati imbauan pemerintah di Gedung Negara Grahadi. Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
ADVERTISEMENT
Gubenur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi dua pasangan pengantin yang hanya menggelar akad nikah saat pendemi virus corona di Jatim.
ADVERTISEMENT
Kedua pasangan ini menunda resepsi pernikahan usai mendengar imbauan social distancing dari pemerintah.
Khofifah mengatakan, kedua pasangan ini menjadi contoh untuk warga Jatim agar bisa menahan diri dalam kegiatan pengumpulan massa.
“Ini salah satu contoh mereka ingin mengikuti imbauan pemerintah sehingga mereka cukup akad nikah dan dengan sangat terbatas anggota keluarga yang menyaksikan akad nikah itu,” ujar Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Rabu (25/3).
“Keramaian yang sifatnya resepsi sementara minta untuk ditunda,” lanjutnya.
Dia berharap warga taat imbauan social distancing agar penyebaran virus corona dapat dihentikan. Sedangkan, untuk kerumunan massa di pasar-pasar, Khofifah mengaku, belum bisa melakukan social distancing, sebab pasar menjadi satu-satunya tempat pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat.
ADVERTISEMENT
“(Gelaran resepsi) di gedung masih ada, di kampung-kampung masih ada. Tentu harapan kita keramaian-keramaian itu terus kita kurangan dan keramaian itu kita hentikan. Kecuali pasar-pasar tradisional ada penjual ada pembeli,” jelasnya.
Sementara itu, salah satu mempelai pria bernama Amal Fatchullah warga Benowo Surabaya mengaku, baru membatalkan resepsi pernikahan satu hari sebelum digelar. Amal mengatakan, harusnya menggelar akad dan resepsi di hari yang sama pada Rabu (25/3).
“Sebetulnya akad nikah pukul 10.00 WIB resepsinya pukul 11.00 WIB. Tapi kami batalkan sehari sebelumnya untuk waktu yang belum ditentukan. Menunggu situasi yang lebih baik dulu,” jelas Amal. “(Gedung, chattering) mereka mau, mau (ngerti),” lanjutnya.
Dia juga mengaku, keluarga besarnya memaklumi penundaan resepsi itu. Alasannya, bila resepsi digelar bakal memicu potensi penyebaran viris semakin luas dan merugikan banyak tamu undangan.
ADVERTISEMENT
“Keluarga mengapresiasi penundaan ini. Kalau dipaksakan kehadirannya kecil sekali. Keluarga paham virus corona penyebarannya cepat dan akibatnya cukup fatal. Kalau tidak menunda kerugian buat kami,” pungkasnya.