Pengakuan Pasutri Penculik Balita WN Malaysia: Niat Kami Ingin Merawat

13 Maret 2020 16:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Balita WN Malaysia (tengah) korban penculikan TKI, saat dikembalikan kepada orang tuanya, di Mapolda Jatim, Surabaya, Jumat (13/3). Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Balita WN Malaysia (tengah) korban penculikan TKI, saat dikembalikan kepada orang tuanya, di Mapolda Jatim, Surabaya, Jumat (13/3). Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
ADVERTISEMENT
Polisi telah mengembalikan balita WN Malaysia yang diculik oleh pasutri asal Pasuruan, Jawa Timur, ke pangkuan orang tua kandungnya. Prosesi pengembalian dilakukan di Polda Jatim, Jumat (13/3).
ADVERTISEMENT
Balita itu diculik oleh Solikin dan Anita. Solikin yang hadir dalam pengembalian itu mengaku cukup berat untuk menyerahkan balita itu kepada orang tua kandungnya. Sebab dia sudah merawat balita itu sejak bayi.
"Ya kami ikhlas memang, walaupun berat hati kami lepaskan, kalau undang-undang dari negara kan memang enggak boleh. Karena di waktu itu (saat berniat merawat balita itu) kami juga enggak pegang surat hitam putih. Jadi saling percaya," kata Solikin di Polda Jatim, Surabaya.
Solikin menuturkan, sudah salah paham dengan keluarga balita tiga tahun ini. Ia mengira, awalnya diperbolehkan membawa pulang balita itu ke Indonesia. Namun ternyata, orang tua balita hanya memberikan izin untuk dirawat di Malaysia.
"Dulu niatnya saya ingin merawat terus dikasihkan ke saya. Saya pikir ini untuk selamanya, terus tiba-tiba 6 bulan sebelum saya pulang ke sini saya dapat omongan dari suami ibu Rosdianah kalau dibesarkan di Malaysia enggak apa. Tapi kalau dibawa ke Indonesia enggak boleh. Dari itu saya bawa ke sini tanpa izin orang tuanya," jelas Solikin.
ADVERTISEMENT
Dalam berita sebelumnya, disebutkan jika balita itu merupakan anak dari majikannya. Terkait hal itu, Solikin menegaskan bahwa WN Malaysia ini bukan majikannya. Mereka hanya tetangga di lingkungan rumahnya yang sudah kenal dekat.
"Saya bawa anak ini dari umur 26 hari, jadi maaf di TV saya dituduh curi anak majikan itu salah. Majikan siapa? Saya di sana jadi pemborong dan tetanggaan sama Ibu Rosdianah. Saya kenal baik sama almarhumah Ibunda Rosdianah jadi hubungan dengan keluarga di sana sangat baik," terangnya.
Sementara, Wadirreskrimum Polda Jatim AKBP Fadli Widiyanto juga menegaskan, Solikin dan istrinya Anita, tidak bekerja untuk Rosdianah. "Bukan, dia tetangga saja," jelas Fadli.
Ilustrasi Penculikan Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan
Fadli menuturkan, motif pasutri asal Pasuruan menculik balita WN Malaysia itu hanya sebagai pancingan agar mereka bisa memiliki anak. Sebab setelah tujuh tahun menikah, mereka hanya hidup berdua.
ADVERTISEMENT
"Pancingan, karena kepercayaan di Indonesia kalau ndak punya anak merawat anak kecil kemudian bisa hamil. Dari awal ibu korban mempersilakan kalau mau merawat tapi tidak dibawa pulang ke Indonesia sehingga orang tua kandungnya mempersilakan agar bisa hamil, bukan kemudian dibawa menjadi anak mereka sampai dibawa ke Indonesia," jelas Fadli.
"Ternyata mereka diam-diam mengurus dokumen seolah anak mereka kandung dibawa ke Indonesia," pungkasnya.