Pengalaman Kuliah di Moskow dengan Beasiswa Pemerintah Rusia

7 April 2021 10:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sellita saat menjalani perkuliahan di Rusia.
 Foto: Dok. Sellita
zoom-in-whitePerbesar
Sellita saat menjalani perkuliahan di Rusia. Foto: Dok. Sellita
ADVERTISEMENT
Salah satu alasan Sellita memilih kuliah di Higher School of Economics Moscow (HSE) Rusia adalah kualitas pendidikannya. Kampus ini masuk sebagai salah satu kampus top dunia. Selain itu, hampir 70 persen mahasiswanya berasal dari luar negeri.
ADVERTISEMENT
Dalam studinya itu, ia mengambil program Master in Politics, Economics, Philosophy (PEP). Sistem pendidikan di jurusan ini diadopsi langsung dari program PEP Oxford University Inggris.
“Kurikulum HSE juga sudah setara dengan kurikulum universitas-universitas di Eropa. Sistem pembelajaran yang maju dan bersifat internasional merupakan daya tarik utama bagi mahasiswa asing maupun lokal untuk belajar di HSE,” ujar Sellita kepada Indonesia Mengglobal.
Ia menambahkan, tenaga pengajar di kampus itu juga merupakan alumni kampus beken seperti Cambridge University Inggris, Columbia University Amerika Serikat, dan Harvard University Amerika Serikat.
Sellita saat menjalani perkuliahan di Rusia. Foto: Dok. Sellita
Selain itu, kampus tersebut juga memiliki program magang. Mahasiswa bebas memilih magang di mana saja untuk menambah pengalaman di industri.
Sellita kuliah di Moskow dibiayai oleh beasiswa pemerintah Rusia. Ia mendaftar program ini dengan langsung mengirimkan aplikasi ke pihak universitas.
ADVERTISEMENT
Dokumen yang dibutuhkan adalah ijazah, transkrip nilai, motivation letter, dua buah surat rekomendasi, surat keterangan kesehatan, dan sertifikat IELTS. Jika lolos administrasi, pihak kampus akan melakukan tes wawancara untuk tahap selanjutnya.
“Dan jika lolos interview, maka pendaftar langsung mendapat LoA (letter of acceptance). Butuh waktu sekitar 3 minggu dalam tahap seleksi dokumen dan 2 minggu untuk menunggu hasil wawancara sampai dinyatakan lulus dan mendapatkan LoA,” tambahnya.
Sellita saat menjalani perkuliahan di Rusia. Foto: Dok. Sellita
Hanya saja, terang Sellita, beasiswa ini tidak penuh. Artinya, pelamar juga harus mempersiapkan dana lainnya untuk tinggal di Rusia. Dana yang ditanggung di antaranya adalah uang saku senilai 1700 ruble (Rp 360 ribu).
“Dan untuk biaya hidup perbulan yang harus disiapkan di Rusia sekitar Rp 4 juta. Untuk itu, kuliah di Rusia merupakan salah satu alternatif kuliah di luar negeri bagi pelajar Indonesia,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
Yang membuat ia betah selama kuliah di Rusia adalah salah satunya dengan bergabung di Perhimpunan Pelajar Indonesia di Rusia (Permira). Dengan komunitas ini, ia merasa tengah tinggal di Indonesia.
“Selain itu, ruang lingkup pertemanan yang positif juga terjalin dengan mahasiswa-mahasiswa lain dari berbagai negara,” pungkasnya.
===
Tulisan ini pernah dimuat di Indonesia Mengglobal ditulis oleh Sellita.