Pengamat: Warna Cat Pesawat untuk Kamuflase Saat Terbang Tidak Ilmiah

4 Agustus 2021 11:14 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesawat kepresidenan Indonesia. Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pesawat kepresidenan Indonesia. Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan
ADVERTISEMENT
Pengecatan pesawat kepresidenan menuai polemik. Pesawat kepresidenan yang tadinya berwarna biru kini dicat merah dan putih.
ADVERTISEMENT
Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief mengkritik keputusan pemerintah mengecat pesawat kepresidenan berwarna merah. Ia menyebut warna sebelumnya, yaitu biru, sengaja dipilih sebagai warna kamuflase sebagai upaya meningkatkan keamanan saat terbang.
Pengamat penerbangan, Arista Atmadjati, mengatakan tidak ada hubungannya warna pesawat dengan upaya kamuflase. Ia menegaskan hal itu sama sekali tidak ilmiah.
"Alasannya dulu warna untuk kamuflase, tidak mudah ditembak tidak ilmiah sama sekali," kata Arista kepada kumparan, Rabu (4/8).
Pengamat penerbangan Arista Atmadjati. Foto: Instagram/@arista21jan2016
Ia menjelaskan penembakan pesawat terdeteksi dari radar dan komunikasi antarpilot dan menara ATC. Sehingga warna tidak ada hubungannya.
"Proses menembak pesawat dapat mudah dideteksi dari radar dan komunikasi antar pilot dan menara ATC. Bukan dari warna. jadi alasannya enggak ilmiah demikian," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Lewat cuitan di Twitter, Andi Arief mengaku tak paham dengan alasan Istana yang mengganti warna cat pesawat kepresidenan dari biru menjadi merah. Ia menyebut desain pesawat kepresidenan warna biru merupakan karya seorang mayor di TNI AU. Namun, ia tidak menyebut siapa desainer yang dimaksud.
Ia menuturkan warna biru sengaja dipilih sebagai warna kamuflase sebagai upaya meningkatkan keamanan saat terbang.
"Dulu biru. Desain dan warna karya seorang mayor desainer di TNI AU. Dominasi biru langit adalah upaya peningkatan keamanan penerbangan, sebagai warna kamuflase saat terbang," kata Andi.