Pengendara Motor di Deli Serdang Tewas usai Dilempar Batu oleh ODGJ

3 Februari 2021 13:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polisi saat mengamankan pria yang melempar pemotor di Deli Serdang, dengan batu hingga tewas. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Polisi saat mengamankan pria yang melempar pemotor di Deli Serdang, dengan batu hingga tewas. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Seorang pengendara sepeda motor di Deli Serdang, Sumut, tewas usai dilempar batu oleh Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) pada Senin (1/2) sekitar pukul 16.30 WIB. Kala itu, korban bernama Rudi Sutrisno (50) tengah melintasi Jalan Medan-Lubuk Pakam.
ADVERTISEMENT
Kapolsek Tanjung Morawa AKP Sawangin mengatakan, insiden itu terjadi persis di depan Pos Lantas Tanjung Morawa. Ia menambahkan, korban bersama calon istrinya Dini Armayami, mengendarai sepeda motor Matic Yamaha Xeon.
"Dari jarak 3 meter (dia) melihat seorang laki-laki dewasa sedang berdiri di pinggir jalan sambil memegang batu besar dengan ke dua tangannya. Kemudian saat kendaraannya mendekat, pelaku tersebut melemparkan batu besar pecahan coran semen, ke arah tubuh korban," ujar Sawangin, Rabu (3/2).
Batu tersebut mengenai tulang rusuk kiri korban. Tidak terima dengan perbuatan pelaku korban bersama calon istrinya sempat melaporkan kejadian tersebut Polsek Tanjung Morawa.
"Personel Piket Bhabinkamtibmas, serta Piket unit Reskrim Polsek Tanjung Morawa angsung mengejar pelaku, dan setelah tertangkap mengamankan pelaku ke kantor Polsek Tanjung Morawa," ujar Sawangin
ADVERTISEMENT
Korban sempat dibawa berobat ke klinik Pratama Desa Limau manis Kecamatan Tanjung Morawa. Setelah dari klinik, korban di bawa pulang ke rumahnya.
"Lalu pada pukul 21.30 WIB keluarga korban melihat korban mengalami syok akibat luka tersebut dan pihak keluarga membawa korban ke RS Siti Fatmawati. (Sampai) Di sana korban dinyatakan sudah meninggal dunia," ujar Sawangin.
Terhadap pelaku pelemparan, kata Sawangin masih dilakukan penyelidikan, namun diduga pria tanpa identitas tersebut mengalami gangguan kejiwaan.
"Setelah diinterogasi bicaranya lari-lari (ngelantur). Bisa dikatakan sakit mental," ujar Sawangin. Meskipun begitu, pihaknya akan membawa pelaku ke rumah sakit jiwa, untuk memastikan kondisi kejiwaannya.
"Tetap melakukan pemrosesan. Ini akan segera kita kirim ke rumah sakit jiwa untuk dilakukan pemeriksaan. Jadi yang menyatakan dia gangguan, mental atau tidak itu bukan dari kepolisian, tapi dari rujukan atau vonis kesehatan," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini kata Sawangin, identitas tersangka juga belum diketahui. Saat ditanya polisi, pelaku menyebutkan keterangan yang berbeda beda.
"KTP tidak ada dari saku celananya, bahkan ditanya namanya dia tertawa dan selalu tersenyum. Sebentar dia mengatakan namanya ini, namanya itu, ada tiga sampai empat kali berubah," pungkasnya.