Penggalangan Dana Bangun Masjid di Magetan Jadi Sorotan, Ini Kata ACT

3 Maret 2021 14:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penggalangan dana untuk pembangunan masjid di RT 9 Dusun Tapan, Desa Kepuhrejo, Magetan, Jawa Timur, oleh ACT Madiun. 
 Foto: ACT Madiun
zoom-in-whitePerbesar
Penggalangan dana untuk pembangunan masjid di RT 9 Dusun Tapan, Desa Kepuhrejo, Magetan, Jawa Timur, oleh ACT Madiun. Foto: ACT Madiun
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Penggalangan dana untuk pembangunan masjid di Desa Kepuhrejo, Magetan, Jawa Timur, ramai diperbincangkan netizen. Yang menjadi sorotan warganet adalah penggunaan kata-kata ‘Bangun Masjid Pertama di Desa Kepuhrejo Magetan’ yang tertulis dalam poster ajakan.
ADVERTISEMENT
Penggalangan dana tersebut dilakukan oleh ACT Madiun Jawa Timur. Lembaga itu menggunakan platform kitabisa.com untuk mengajak masyarakat berdonasi. Poster ajakan donasi pembangunan masjid tersebut tersebar di sejumlah media sosial.
Karena kata-kata ‘masjid pertama’, sejumlah warganet melakukan pencarian jumlah masjid di lokasi itu. Sejumlah warganet mengaku menemukan ada empat masjid yang terletak di Desa Kepuhrejo. Pencarian itu dilakukan melalui aplikasi Google Maps.
Karena temuan itu, sejumlah warganet mempertanyakan maksud penggalangan dana tersebut. Sebab, sudah ada masjid yang dibangun di desa yang disebutkan di dalam poster ajakan.
kumparan mencoba melakukan pengecekan di Google Maps dengan memasukkan Desa Kepuhrejo Magetan. Dalam laman tersebut terlihat empat masjid di desa itu, yakni Masjid Nurul Jannah Duwok, Masjid Jannah, Masjid AT-Taqwa Babadan, dan Masjid Jami Babadan.
ADVERTISEMENT
Terkait unggahan tersebut, Marketing Communication ACT Madiun Celiana Dian mengatakan memang ada kesalahan ketik dalam kampanye tersebut. Ia menegaskan, kesalahan tersebut telah diperbaiki, terutama di laman kitabisa.com.
Penggalangan dana untuk pembangunan masjid di RT 9 Dusun Tapan, Desa Kepuhrejo, Magetan, Jawa Timur, oleh ACT Madiun. Foto: ACT Madiun
“Iya jadi memang di konten campaign ada kesalahan ketik. Kan di situ tertera ‘ga ada masjid’. Nah padahal yang belum ada masjid/mushola itu di salah satu RT 9 Dusun Tapan, Desa Kepuhrejo,” ujar Celiana kepada kumparan, Rabu (3/3).
Ia menambahkan, penggalangan dana itu bermula dari proposal yang dikirimkan oleh warga Desa Kepuhrejo kepada ACT Madiun. Proposal tersebut, kata Celiana, dikirimkan sekitar Januari 2021.
“Jadi kesalahan dari kami untuk tidak menuliskan konten lebih spesifik,” tambahnya.
Meski masih dalam proses penggalangan dana, kata Celiana, pembangunan masjid tersebut sudah berjalan.
ADVERTISEMENT
“Diajukan panitia pembangunan mushola sekitar Januari 2021. Masih dilakukan penggalangan di kitabisa. Sejauh ini (masih) progres pembangunan,” pungkasnya.