Pengosongan Bangku Tengah Pesawat Bisa Kurangi Penularan Corona hingga 57%

18 April 2021 10:35 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi meja kursi pesawat Foto: Shutter stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi meja kursi pesawat Foto: Shutter stock
ADVERTISEMENT
Hasil studi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menunjukkan mengosongkan kursi tengah pesawat bisa menurunkan risiko penularan corona.
ADVERTISEMENT
Penelitian tersebut menggunakan virus bakteriofag MS2 dan boneka untuk mengetahui seberapa tinggi penularan corona. Ahli menggunakan sejumlah skenario kabin pesawat dalam riset tersebut.
Dikutip dari Forbes, Minggu (18/4), risiko tertular corona bisa berkurang hingga 23 persen dalam skenario penumpang duduk berjarak dua kursi di baris yang sama dari orang yang terkena corona.
Kemudian, angka penularan bisa turun 57 persen dengan skema pengosongan bangku tengah di pesawat dengan dua lorong.
Meski begitu, tingkat penularan itu tergantung dari konfigurasi pesawat, banyaknya penumpang yang terinfeksi corona di dalam kabin, serta asal penumpang tersebut.
Meski begitu, kontributor Forbes, Bruce Y. Lee, menuliskan hasil studi ini tidaklah mengherankan. Sebab, menjaga jarak memang mampu mengurangi penularan risiko COVID-19, sebagaimana yang telah dianjurkan oleh ahli kesehatan.
ADVERTISEMENT
Di Indonesia, Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub, Novie Riyanto, mengatakan saat ini pemerintah memang tidak menerapkan aturan mengenai jumlah maksimal tingkat keterisian penumpang di dalam pesawat. Pembatasan itu dikembalikan ke maskapai penerbangan.
Aturan tersebut disesuaikan dengan rekomendasi internasional dari Federal Aviation Administration (FAA), International Air Transport Association (IATA), serta International Civil Aviation Organization (ICAO). Meski begitu, menurutnya masih ada sejumlah maskapai yang mengabaikan aturan jaga jarak antar penumpang.
"Tapi memang saat pesawat turun dan masuk terjadi desak-desakan dan terjadi kontak fisik. Kami selalu kerja sama dengan operator bandara dan maskapai agar bisa menyesuaikan dengan hal-hal ini," kata Novie dalam rapat dengan Komisi V DPR RI, Selasa (6/4).