news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pengungsi Banjir di Ciledug Indah Butuh Air Bersih hingga Dapur Umum

2 Januari 2020 20:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di posko pengungsian masjid Al-Irsyad Ciledug Indah, Tangerang, Banten, Kamis (2/1). Foto: Abyan Faisal Putratama/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di posko pengungsian masjid Al-Irsyad Ciledug Indah, Tangerang, Banten, Kamis (2/1). Foto: Abyan Faisal Putratama/kumparan
ADVERTISEMENT
Masjid Al-Irsyad di kawasan Ciledug Indah, Tangerang, Banten menjadi tempat pengungsian warga Kompleks Ciledug Indah sejak Rabu (1/1). Tercatat hingga Kamis (2/1) malam, jumlah pengungsi mencapai 92 KK dengan jumlah 475 jiwa.
ADVERTISEMENT
Meskipun persediaan makanan dan obat-obatan mencukupi, beberapa warga masih mengeluhkan akses air bersih yang sulit didapatkan.
Salah satu pengungsi, Hilda (52), mengaku kesulitan untuk mandi atau menggunakan toilet. Sebab, air bersih yang tersedia kurang memadai.
Suasana di posko pengungsian masjid Al-Irsyad Ciledug Indah, Tangerang, Banten, Kamis (2/1). Foto: Abyan Faisal Putratama/kumparan
"Toiletnya kurang memuaskan lah, karena, ya, mungkin terlalu padat warganya," kata Hilda di masjid Al-Irsyad, Ciledug, Tangerang, Banten, Kamis (2/1).
"Air bersih, ya, begitulah, kekurangan air bersih, seharusnya didatangkan lagi, karena ini agak lama ini bersihin rumahnya, mungkin seminggu lebih lah baru bisa betul-betul kelar," tutur Hilda.
Warga lainnya, Rosi (32), juga mengeluhkan hal serupa. Menurutnya, aliran air di toilet tersumbat.
Warga menggunakan jasa angkut gerobak untuk melintasi jalan yang terkena banjir di kawasan Ciledug Indah, Tangerang, Kamis (2/1). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
"Kalau gini kan MCK penting, ya, sementara ini di masjid ini lagi tersumbat untuk saluran WC," sebut Rosi.
ADVERTISEMENT
Bahkan, ia harus menumpang di rumah warga yang tidak terdampak banjir untuk sekadar menggunakan air bersih. Hingga saat ini, beberapa keran air di masjid tersebut juga tidak dapat digunakan.
"Jadi agak sedikit susah tapi kita masih bisa numpang rumah warga untuk BAB dan buang air kecil," kata dia.
Warga menggunakan jasa angkut gerobak untuk melintasi jalan yang terkena banjir di kawasan Ciledug Indah, Tangerang, Kamis (2/1). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Senada, penanggung jawab posko pengungsian masjid Al-Irsyad, Abu Bakar mengeluhkan belum adanya dapur umum. Selain itu, selimut bagi para pengungsi juga masih kurang.
"Yang masih kurang itu sepertinya kayaknya, ya, seperti selimut. Selimut masi pada beribut, ya, [dan] kayak makanan kecil atau ringan karena kita belum punya dapur umum. Untuk paginya kita belum punya persiapan untuk makan pagi," kata Abu bakar .
ADVERTISEMENT
Meski begitu, tidak ada keluhan penyakit dari warga seperti gatal-gatal dan juga penyakit lainnya.
"Kalau keluhan pengungsi mah biasa masalah penyakit gatel-gatel sama batuk. Itu mah biasa. Cuma kita kan udah disiapkan dari Dinkes adanya posko pengobatan dari puskesmas," ujarnya.
Pantauan kumparan pukul 18.30 WIB, banjir sudah mulai surut dari 1,8 meter menjadi 1,3 meter. Tampak tim Basarnas, Polri, TNI maupun BPBD Banten mengevakuasi lansia hingga anak-anak ke masjid Al-Irsyad di depan kompleks.
Terdapat dua posko pengungsian yang disiapkan, yaitu di Masjid Al Irsyad dan Puskesmas Pendurenan.
Di Masjid Al Irsyad, tercatat pengungsi ada sebanyak 453 jiwa. Sedangkan di Puskesmas Pendurenan, data sementara terdapat 47 dewasa dan 14 balita yang mengungsi.
ADVERTISEMENT