Pengungsi Gempa Sulbar yang Rumahnya Rusak Ringan Diimbau Kembali ke Kediamannya

7 Februari 2021 1:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gempa di Mamuju, Sulawesi Barat. Foto: Dok. BNPB
zoom-in-whitePerbesar
Gempa di Mamuju, Sulawesi Barat. Foto: Dok. BNPB
ADVERTISEMENT
Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) Ali Baal Masdar meminta kepada pengungsi gempa di Mamuju-Majene yang rumahnya alami rusak ringan untuk kembali ke kediamannya masing-masing. Namun, warga tetap diimbau untuk waspada terhadap potensi gempa susulan.
ADVERTISEMENT
"Kepada warga yang ada di pengungsian, jika memang kondisi rumahnya dalam kondisi ringan dan masih memungkinkan untuk ditinggali supaya kembali ke rumah, dengan tetap waspada dan hati-hati," kata Ali Baal Masdar di Mamuju, dikutip dari Antara, Minggu (7/2).
Ali meminta kepada lurah, kepala desa hingga relawan untuk mensosialisasikan kepada warga untuk kembali ke rumah dan beraktivitas seperti biasa.
Sementara, bagi warga yang masih mengungsi, Ali menyatakan pihaknya sudah menggelar rapat koordinasi tahap pertama dengan tim Transisi Darurat Pemulihan Bencana Provinsi Sulbar pascaberakhirnya masa tanggap darurat gempa bumi.
Dalam rapat itu, Ali meminta kepada pihak kabupaten dan kecamatan yang terdampak untuk benar-benar menyiapkan data, khususnya terkait kebutuhan tenda maupun logistik lainnya bagi warga yang masih mengungsi.
Sejumlah anak pengungsi korban gempa bumi mengikuti kegiatan trauma healing di lokasi pengungsian Stadion Manakarra Mamuju, Sulawesi Barat, Selasa (19/1). Foto: Akbar Tado/ANTARA FOTO
"Kabupaten dan kecamatan itu harus berkoordinasi dengan kelurahan maupun desa yang masyarakatnya terdampak gempa untuk didata, kebutuhan apa saja yang diperlukan, baik tenda, kebutuhan pokok maupun kebutuhan lainnya seperti air bersih dan MCK," ucapnya.
ADVERTISEMENT
"Sehingga warga di pengungsian betul-betul bisa dipastikan tidak kekurangan logistik dan kebutuhan lainnya. Selain itu, juga harus bagus pendistribusiannya agar kebutuhan logistik dan lainnya terpenuhi," sambungnya.
Ia juga berharap, tim transisi darurat pemulihan bencana yang dibentuk, berperan aktif sesuai tanggung jawab terhadap tugasnya masing-masing selama masa transisi pascagempa.
Ali berpesan kepada Bupati Majene dan Mamuju agar betul-betul berperan aktif memaksimalkan data dari desa dan lurah. Sehingga distribusi bantuan bisa merata.
"Jangan lagi ada ribut soal makanan, kebutuhan dapur umum juga masih tetap akan dipenuhi pemerintah. Yang juga paling penting perhatikan protokol kesehatan karena kita masih dalam kondisi pandemi COVID-19, apalagi banyak yang terpapar," ujar Ali.
Presiden Joko Widodo meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang mengalami kerusakan karena gempa di Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat. Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
Sementara, Bupati Majene Lukman menyampaikan perkembangan perbaikan infrastruktur pascagempa. Ia menyampaikan, soal kerusakan jalan yang terdampak gempa sudah hampir rampung diperbaiki, termasuk masalah listrik di beberapa daerah terisolasi kini sudah normal kembali.
ADVERTISEMENT
Sedangkan, Bupati Mamuju Irwan Pababari menyambut arahan Gubernur untuk meminta warga kembali ke kediamannya masing-masing. Dia berharap 3.000 relawan bencana gempa juga bisa mensosialisasikan warga untuk kembali ke kediamannya.
"Karena konsumsi, tenda, tikar, air minum, air bersih, dan penanganan listrik bukan menjadi persoalan ketika kita kembali ke rumah masing-masing," tutur Irwan Pababari.
"Ini menjadi beban misi yang sama, bagaimana mengurangi pengungsian dengan melakukan edukasi dan sosialisasi oleh relawan dan kita koordinir semua sumber daya diupayakan yang Insya Allah titik-titik pengungsian ini bisa berkurang, dan kita bisa mengerucutkan titik-titik pengungsian di tempat-tempat tertentu," pungkas Irwan.