Penjagaan Ketat di Lokasi Penyerangan Air Keras ke Novel Baswedan

7 Februari 2020 6:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana rekonstruksi kasus penyiraman air keras terhadap penyidik KPK, Novel Baswedan, di Kelapa Gading, Jakarta, Jumat (7/2/2020). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana rekonstruksi kasus penyiraman air keras terhadap penyidik KPK, Novel Baswedan, di Kelapa Gading, Jakarta, Jumat (7/2/2020). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Penyidik Polda Metro Jaya menggelar rekonstruksi penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan di kediaman Novel, Jalan Deposito, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Rekonstruksi digelar Jumat (7/2) subuh.
ADVERTISEMENT
Dalam rekonstruksi kali ini, Novel Baswedan tidak dapat hadir karena masih menjalani pemulihan mata usai berobat di Singapura.
Sedangkan rekonstruksi dilakukan dua orang pria yang disebut polisi adalah kedua tersangka penyiraman, yakni Rahmat Kadir dan Ronny Bugi.
Penyidik Polda Metro Jaya tiba di rumah Novel Baswedan untuk gelar rekonstruksi penyiraman air keras. Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan
"Tersangka datang dong kan rekonstruksi," kata Wadirreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Dedy Murti Haryadi di lokasi rekonstruksi, Jumat (7/2).
Namun, sayangnya, karena lokasi disterilkan dan awak media hanya bisa melihat dari jauh, tidak dapat dipastikan apakah dua orang itu benar Rahmat dan Ronny atau diperankan model.
Musababnya, polisi mensterilkan lokasi hingga jarak 250 meter. Wartawan diminta mundur hingga perempatan Jalan Tabanas, atau titik awal dimulai rekonstruksi.
Suasana rekonstruksi kasus penyiraman air keras terhadap penyidik KPK, Novel Baswedan, di Kelapa Gading, Jakarta, Jumat (7/2/2020). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Wartawan hanya bisa melihat ada dua orang yang mengenakan papan tersangka menaiki motor di perempatan Jalan Tabanas. Keduanya terlihat mengenakan helm sehingga wajahnya tertutup.
ADVERTISEMENT
Penyerangan air keras Novel terjadi di Jalan Deposito, atau di antara Masjid Al Ihsan dan rumah Novel, pada 11 April 2017. Ia disiram air keras saat perjalanan pulang usai salat Subuh berjamaah di Masjid Al Ihsan yang berjarak 50 meter dari rumahnya.
Polisi sterilkan lokasi rekonstruksi penyiraman air keras di rumah Novel Baswedan Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan
Novel sempat melihat dua orang naik motor berboncengan. Dalam sekejap, mereka melemparkan air di dalam cangkir berwarna hijau.
Saat melihat gelagat pelaku hendak melakukan sesuatu, Novel sebetulnya sempat menghindar, tapi ia tetap kena cairan yang diduga merupakan air keras itu. Seketika setelah disiram, Novel melepas gamisnya. Gerakan menghindar itu membuat sendalnya terlepas.
Novel sempat menabrak pohon nangka sehingga di wajahnya ada bekas luka. Dia berteriak minta tolong. Ketika ini terjadi, dua pelaku itu sudah tak terlihat.
Infigrafik Akhir Pencarian Penyerang Novel Baswedan. Foto: Masayu Antarnusa/kumparan
ADVERTISEMENT