Penjelasan BMKG soal Gempa 4,6 Magnitudo di Sukabumi

22 Februari 2021 0:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Gempa.  Foto: Indra Fauzi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Gempa. Foto: Indra Fauzi/kumparan
ADVERTISEMENT
BMKG memberikan penjelasan terkait gempa bumi berkekuatan 4,6 magnitudo yang menggetarkan Sukabumi, Jawa Barat, pada Minggu (21/2), sekitar pukul 21.56 WIB.
ADVERTISEMENT
Kepala BMKG Wilayah II Tangerang, Hendro Nugroho, mengatakan gempa itu masuk dalam gempa tektonik. hasil analisa BMKG menunjukkan gempa itu berkekuatan 4,6 magnitudo.
"Episenter terletak pada koordinat 7.64 LS dan 106.56 BT, atau tepatnya berlokasi di Laut pada jarak 72 km Selatan Kabupaten-Sukabumi-Jawa Barat pada kedalaman 28 kilometer," kata Hendro dalam keterangannya.
Hendro menuturkan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas penyesaran dalam Lempeng Eurasia.
"Dampak gempa bumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (Shakemap) BMKG dan berdasarkan laporan dari masyarakat gempa bumi ini dirasakan di wilayah Cigaru, Pangandaran, Garut Selatan, Cikajang, Cianjur Selatan, Pangalengan, Kota Sukabumi, Cipamingkis, Jampang, Sagaranten, Cisompet, Sindangbarang, Pamengpeuk, Bungbulang, Ciwidey dengan Skala Intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah," ucap Hendro.
Tangkapan layar peringatan gempa 4.6 M di Sukabumi. Foto: BMKG
Hendro menambahkan, getaran gempa terasa seakan-akan seperti ada truk berlalu dieasakan di Palabuhan Ratu, Panggarangan, Cisolok, Cikembar, Tegalbuleud, Bayah, Cikotok, Cihara dengan skala intensitas II MMI getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
ADVERTISEMENT
"Hingga pukul 22:35 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan," tutur Hendro.
Lebih lanjut, Hendro meminta masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.