Penjelasan BMKG soal Gempa di Bolaang Mongondow
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Getaran dirasakan warga sekitar pukul 10.39 WIB. Hasil analisis BMKG menunjukkan informasi awal gempabumi ini berkekuatan 5,2 m yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi 5 magnitudo. Kedalamannya, 40 km.
Kepala Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono mengatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa ini termasuk gempa dangkal. Penyebabnya aktivitas subduksi lempeng Laut Maluku.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan sesar naik," jelasnya.
Guncangan gempa bumi ini dirasakan di daerah Molibagu, Kotamobagu, dan Tutuyan II - III MMI. Artinya, getaran dirasakan nyata dalam rumah dan terasa getaran seakan-akan truk berlalu.
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami.
ADVERTISEMENT
"Hasil monitoring BMKG juga menunjukkan bahwa gempa bumi ini adalah rangkaian gempabumi susulan dari gempabumi di Kabupaten Bolaang Mongondow 5,3 magnitudo yang terjadi pada hari Minggu, 23 Februari 2020, pukul 09.08 WIB," tutupnya.