Penjelasan BMKG soal Gempa di Bolaang Mongondow

23 Februari 2020 13:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi gempa bumi. Foto: Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gempa bumi. Foto: Getty Images
ADVERTISEMENT
Gempa 5 magnitudo menggetarkan wilayah Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara. Pusat gempa berada di 138 km tenggara Kota Tutuyan, Bolaang Mongondow.
ADVERTISEMENT
Getaran dirasakan warga sekitar pukul 10.39 WIB. Hasil analisis BMKG menunjukkan informasi awal gempabumi ini berkekuatan 5,2 m yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi 5 magnitudo. Kedalamannya, 40 km.
Kepala Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono mengatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa ini termasuk gempa dangkal. Penyebabnya aktivitas subduksi lempeng Laut Maluku.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan sesar naik," jelasnya.
Deputi bidang geofisika BMKG, Muhamad sadly (dua dari kiri), dan Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono (dua dari kanan) saat konferensi pers di BMKG, Jakarta Pusat, Selasa (16/7). Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan
Guncangan gempa bumi ini dirasakan di daerah Molibagu, Kotamobagu, dan Tutuyan II - III MMI. Artinya, getaran dirasakan nyata dalam rumah dan terasa getaran seakan-akan truk berlalu.
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami.
ADVERTISEMENT
"Hasil monitoring BMKG juga menunjukkan bahwa gempa bumi ini adalah rangkaian gempabumi susulan dari gempabumi di Kabupaten Bolaang Mongondow 5,3 magnitudo yang terjadi pada hari Minggu, 23 Februari 2020, pukul 09.08 WIB," tutupnya.