Penjelasan BMKG soal Gempa di Samudra Hindia Selatan Jawa

6 Januari 2020 10:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono (kanan). Foto: Raga Imam/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono (kanan). Foto: Raga Imam/kumparan
ADVERTISEMENT
Gempa bumi 5 magnitudo (sebelum dimutakhirkan, BMKG menyebut 5,1 M) menggetarkan beberapa wilayah Jawa Barat pukul 06.12 WIB. Pusat gempa berada di Samudra Hindia selatan Jawa.
ADVERTISEMENT
"Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini berepisenter di laut pada jarak 121 km arah barat daya Kota Garut, Jawa Barat, pada kedalaman 41 km," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono dalam keterangan tertulis, Senin (6/1).
Ia menjelaskan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa ini berkategori gempa dangkal akibat adanya aktivitas subduksi. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan naik (Thrust Fault).
Guncangan gempa bumi ini dirasakan di daerah Kabupaten Sukabumi dan Pelabuhan ratu III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu hingga Kabupaten Bandung II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
Ilustrasi gempa bumi. Foto: Getty Images
Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.
ADVERTISEMENT
"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut," ungkapnya.
Hingga hari Senin, 6 Januari 2020 pukul 06.50 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).
"Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa," imbau Rahmat.