Penjelasan Bobby Usai Disentil Jokowi karena Serapan APBD Medan Rendah
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Jokowi menyoroti realisasi penggunaan APBD di seluruh kabupaten/kota, di Sumatera Utara. Dia meminta uang APBD tidak mengendap di bank alias segera digunakan untuk kebutuhan rakyat.
ADVERTISEMENT
Di antara seluruh daerah, dia menyoroti Kabupaten Mandailing Natal (Madina), lantaran realisasi anggarannya paling rendah. Lalu Kota Medan juga jadi perhatian Jokowi. Alasannya karena APBD-nya paling besar tertanam di bank.
“Realisasi APBD di Sumut (sudah) 56 persen. (Tapi) yang paling rendah di Madina 28 persen, hati-hati. (Lalu) APBD di bank Rp 1,3 triliun, yang paling besar di Medan, nanti dicek,”ujar Jokowi, kepada kepala daerah se-Sumut di Kota Rumah Dinas Gubernur, Kamis (16/9).
Menanggapi sorotan Jokowi, Wali Kota Medan Bobby Nasution mengatakan sebenarnya anggaran yang tertanam berjumlah Rp 1,6 triliun. Kata dia, realisasi anggaran belum tersalurkan, lantaran masih banyak program Pemkot Medan yang belum selesai.
“Kalau ditanya kenapa? Apakah serapannya kurang atau seperti apa? (ini karena) kegiatan masih berjalan, karena memang banyak kegiatan yang sudah berjalan, tapi belum selesai,” ujar Bobby, Jumat (17/9)
ADVERTISEMENT
Kata Bobby, lantaran belum selesai, otomatis pembayaran belum disalurkan.
“Jadi kalau belum selesai, belum bisa pembayaran, jadi ketika nanti sudah selesai baru ada pembayaran,” katanya.
Meskipun dana APBD belum sepenuhnya tersalurkan, beberapa proyek untuk rakyat telah dibayarkan. Tapi, dia tidak merincinya.
“Ada berapa persen yang sudah selesai project-nya tapi belum dibayarkan, ada yang belum berjalan ini yang sedang kita petakan,” ujar Bobby
Menantu Presiden Jokowi ini, juga memastikan dana APBD pasti disalurkan ke masyarakat. Tujuannya untuk menggerakkan perekonomian.
“Peran APBD itu sangat penting di tengah pandemi ini. Sebisa mungkin kita gunakan untuk menggerakkan ekonomi di daerah,”ujar Bobby.