Penjelasan BPPTKG Tentang Titik Merah saat Erupsi Merapi

13 Februari 2020 11:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, Hanik Humaida. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, Hanik Humaida. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Gunung Merapi mengalami erupsi, Kamis (13/12) pagi ini. Dalam foto dan video yang beredar, terdapat titik merah saat erupsi dengan ketinggian kolomnya terpantau 2.000 meter, dengan durasi 150 detik.
ADVERTISEMENT
"(Titik merah) itu material yang terlontar magma ke permukaan," ujar Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta Hanik Humaida, Kamis (13/2).
Hanik menjelaskan, setelah erupsi itu, kubah lava tidak mengalami perubahan signifikan. Masyarakat juga diminta tidak panik lantaran ini adalah karakter Merapi yang sekarang.
Letusan Gunung Merapi terlihat dari bungker Kaliadem, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Minggu (17/11/2019). Foto: ANTARA FOTO/Rudi
"Kubah lava, pasti ada material yang terlontarkan ya, nanti liat dalam waktu dekat. Kubah lava kalau kita lihat dari situ masih seperti kemarin, belum ada perubahan signifikan, tapi pastinya kita lihat," ujarnya.
Hanik mengatakan bahwa erupsi ini adalah erupsi gas kecil yang tidak perlu dikhawatirkan.
"Tadi pagi terjadi erupsi di Gunung Merapi pukul 05.16 (WIB). Tinggi kolom 2.000 meter itu adalah erupsi gas selama 150 detik. Jadi saya tekankan di sini adalah ini karakternya Merapi saat ini adalah erupsi gas yang kecil jadi tidak perlu dikhawatirkan," ujar Hanik.
ADVERTISEMENT
Sementara akibat erupsi ini, Hanik menjelaskan sempat terjadi hujan abu tipis dengan sebaran 10 km di sekitar Gunung Merapi.